PMII Bolmong: Wacana Pilkada Kembali ke DPRD Perlu Dikaji Ulang

TRIBUNMANADO.CO.ID – Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bolaang Mongondow, Irham Maulana Sengkey, menyampaikan pandangannya terkait wacana pengembalian mekanisme Pilkada dari rakyat ke DPRD, sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo dalam pidatonya beberapa hari lalu.

Menurutnya, wacana tersebut perlu dikaji ulang dengan mempertimbangkan dampak terhadap demokrasi dan hak politik rakyat.

"Pilkada langsung adalah wujud nyata demokrasi yang memberikan rakyat hak untuk memilih pemimpinnya secara langsung. Mengembalikannya ke DPRD dapat mengurangi partisipasi publik, meningkatkan risiko politik transaksional, dan merugikan prinsip demokrasi sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (4) UUD 1945," ujarnya, Minggu (15/12/2024).

PMII Bolmong menilai Pilkada langsung merupakan capaian penting dari reformasi 1998 dan instrumen untuk menjaga legitimasi serta akuntabilitas pemimpin daerah. 

Meskipun alasan efisiensi anggaran menjadi dasar wacana tersebut, Ketua PMII Bolmong itu menyebut bahwa ada solusi lain untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan demokrasi, seperti digitalisasi pemilu, pembatasan anggaran kampanye, dan efisiensi tahapan Pilkada.

"Sebagai mahasiswa, kami punya tanggung jawab untuk mengawal demokrasi. Jika demokrasi diubah demi kepentingan kelompok, itu adalah langkah mundur yang harus kita lawan. Kekuasaan harus dekat dengan pikiran," ucapnya.

PMII Bolmong berharap pemerintah mengutamakan perbaikan sistem Pilkada langsung, fokus pada efisiensi dan transparansi, serta tetap menjaga hak politik rakyat yang telah diperjuangkan melalui reformasi.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>