Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Populer

3 Berita Populer Sulut: Warga Stres karena Gas LPG 3 Kg, Tragedi Tambang Tatelu Minut, Bau Menyengat

Berita populer ini sudah tayang di portal TRIBUNMANADO.CO.ID hari ini. Berikut rangkuman beritanya.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
HO
3 Berita Populer Sulut: Warga Stres karena Gas LPG 3 Kg, Tragedi Tambang Tatelu Minut, Bau Menyengat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah berita populer Sulawesi Utara, hari ini Selasa 10 Desember 2024 hari ini.

Berita populer ini sudah tayang di portal TRIBUNMANADO.CO.ID hari ini.

Mulai dari warga stres karena gas LPG 3 kg.

Ada juga berita sampah di Kotamobagu.

Hingga tragedi tambang Tatelu, Minut Sulut.

Berikut rangkuman beritanya.

  1. Gas Elpiji 3 Kg Langka Jelang Natal di Manado Sulawesi Utara, Bikin Warga Stres

Gas elpiji 3 kg masih langka di Kota Manado, Sulawesi Utara

Hal ini membuat warga ketir-ketir, bahkan ada yang sampai stres.

Seperti pengalaman seorang sopir yang mengaku bernama Ramli.

Sopir angkot jurusan Karombasan ini bercerita, dirinya telat narik akibat berburu gas elpiji 3 kg.

"Sudah hampir pukul 10.00 Wita, saya baru keluar narik akibat cari gas," katanya, Selasa (10/12/2024).

 Gas elpiji 3 kg yang dijual di warung kelontong di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (10/12/2024). (Tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku)
Ramli tinggal di sekitar Bandara Sam Ratulangi Manado. 

Ia berburu gas hingga ke Kecamatan Sario yang berjarak hampir belasan kilometer.

"Dapat pun harganya sudah Rp 25 ribu, saya sampai stres," kata pria paruh baya ini. 

Masalah gas ini sangat penting karena menyangkut hajat hidupnya. 

Karena itulah pekerjaan bisa ditunda.

"Meski pada akhirnya pendapatan saya berkurang," katanya.

Warga lainnya, Jamaludin, mengaku krisis elpiji sudah sepekan lebih.

Hingga har ini belum ada tanda-tanda krisis elpiji akan berakhir.

"Tetangga saya ada yang sudah ke tujuh warung dan pangkalan dan masih nihil. Dia sampai stres," katanya

Baca selengkapnya di SINI

2. Sosok Edwin Kawengian Korban Tragedi Tambang Tatelu Minut

Kepergian Edwin Kawengian membawa duka yang mendalam bagi keluarga.

Tak hanya keluarga, para tetangga dan pemerintah juga merasa kehilangan sosok Edwin yang dikenal baik.

Bekerja di salah satu lokasi tambang emas di daerah Tatelu, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara, Edwin harus pergi untuk selamanya.

Edwin menjadi salah satu dari tiga korban yang meninggal dunia karena terjebak dalam lubang di pertambangan tersebut.

"Kami kaget mendapati informasi kalau Edwin meningal dunia di tambang, ," ujar Deity Kawengian  Hukum Tua di Desa Lowian, Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minahasa Selatan, Selasa (10/12/2024).

Kata Deity, Edwin bersama istri belum lama pindah ke Desa Lowian, namun mereka sangat aktif bersosialisasi dengan masyarakat.

"Dia orang baik, aktif di organisasi masyarakat dan gereja jadi dia orang yang suka bersosialisasi tidak menutup diri," ujar Deity.

Kata Deity semasa hidupnya, Edwin tidak pernah mencari masalah dengan orang lain di Desa Lowian.

"Makanya kami pemerintah desa dan masyarakat sangat merasa kehilangan sekali, cuma ini sudah terjadi," ungkapnya.

Ia menambahkan  setelah jenazah tiba di rumah duka almarhum langsung dimakamkan.

"Sudah diamankan kemarin, jadi tidak ditahan bahkan petinya juga tidak izinkan dibuka oleh dokter.

Baca selengkapnya di SINI

3. Bau Menyengat

Warga serta beberapa pedagang yang ada di pintu masuk Pasar Poyowa Kecil, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, menyoroti sampah yang menumpuk. 

Akibatnya, bau tak sedap di sekitar pintu masuk ke pasar tradisional mengganggu beberapa pedagang hingga masyarakat yang berbelanja.

"Biasanya tiap 3 hari ada mobil sampah, tapi kali ini sudah jadi 5 hari," ucap salah satu pedagang, Saipul, Selasa (10/2/2024). 

Bahkan beberapa hari terakhir petugas sampah tidak mau mengangkut karena bau yang sudah sangat menyengat. 

"Yang bikin bau menyengat itu sampah sisa-sisa ikan dan daging yang sudah menumpuk, bahkan tidak diangkat petugas sampah," tambahnya. 

Dirinya berharap pemerintah menyiapkan pembuangan sendiri untuk sisa-sisa daging ataupun ikan agar tidak tertimbun lama.

"Pemerintah cari solusi lah bagaimana agar sampah sisa daging dan ikan tidak menumpuk di sini. Kasihan kami pedagang jadi tidak nyaman," harapnya. 

Tak hanya pedagang, bahkan sopir bentor,juga merasa terganggu dengan bau tersebut.

Baca selengkapnya di SINI

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved