Kisah Inspiratif
Masa Kecil Jual Es, Dewasa Patahkan Kutukan Bupati Petahana, Kisah Inspiratif Joune Ganda
Joune Ganda berhasil mengakhiri kutukan itu. Dalam hitung cepat KPU Minut, JG KWL meraih 57.70 persen.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon Bupati dan Wakil Bupati Minut Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (KG KWL) mencetak sejarah.
Keduanya jadi petahana pertama di Minut yang berhasil terpilih kembali.
Sebelumnya para petahana di Minut dipayungi "kutukan" kalah saat akan maju di periode kedua.
Lihat saja nasib Sompie Singal dan Vonny Panambunan. Keduanya berstatus legenda hidup.
Meski demikian, sehebat hebatnya Sompie dan Vonny, keduanya tak bisa mematahkan kutukan satu periode.
Nah Joune Ganda berhasil mengakhiri kutukan itu.
Dalam hitung cepat KPU Minut, JG KWL meraih 57.70 persen.
Jauh di atas lawannya MJP CK yang hanya meraih 42.30 persen suara.
JG KWLmembuktikan bahwa kutukan adalah mitos.
Kemenangan dapat diraih dengan doa dan kerja keras.
Segala kesuksesan Joune ternyata berakar dari kisah masa kecilnya yang penuh perjuangan.
Joune kecil dibesarkan oleh sang ibu. Ayahnya meninggal kala ia berusia satu tahun.
Di saat mustinya ia lebih banyak bermain, Joune sudah mengecap struggle for life.
"Saya terbiasa bantu orang tua. Cari uang sendiri. Jual es lilin, es pepaya tono, pisang goreng keliling kampung," kata dia.
Pengalaman sulit itu disyukuri Joune. Ia menganggapnya anugerah.
"Ini anugerah Tuhan. Insting bisnis saya tumbuh dari sini. Saya terbiasa berjuang hidup," kata dia.
Pemikiran besar tumbuh dalam diri Joune muda hingga ia memutuskan kuliah di Jakarta. Kendati orang tuanya pas pasan.
Semasa kuliah, ia jualan baju. Gengsi masa muda ia buang.
"Saat itu saya harus super irit. Uang kiriman sering terlambat datang," ujarnya.
Kesulitan hidup membuat Joune sangat kreatif. Ia pernah bernegosiasi dengan Kwik Kian Gie. Dispensasi pun ia peroleh.
"Dengan jujur saya katakan saya ini anak kampung," kata dia.
Joune ingin membagi pengalaman hidupnya itu dengan kaum muda. Agar mereka bisa mengukir sejarah dan mempersiapkan hidup yang lebih baik bagi generasi sesudahnya
"Anak muda kini berperang lawan proses hidup. Tantangan luar biasa. Harus mampu bersaing. Dunia tanpa batas," ujar dia.
Pengalaman itu pula yang memberinya arah politik. Ia masuk politik agar bisa sejahterakan warga.
"Berdasarkan pengalaman saya warga harus dibantu. Saya bisa menshare pengalaman dan menshare hasilnya," kata dia.
Joune punya konsep politik yang sangat khas PDI Perjuangan. Politik baginya bertujuan mensejahterakan orang banyak.
"Sasarannya orang lain. Kepentingan masyarakat banyak. Bukan diri sendiri.
Banyak yang anggap negatif dengan politik. Tapi dengan politik kita bisa membangun masyarakat yang sejahtera," kata dia.
Dia mengaku belajar banyak hal dalam latihan pemimpin oleh PDI perjuangan. Ajarannya paripurna.
"Kami dididik jadi pemimpin secara matang. Semua hal kami pelajari dari cara memimpin, memenej, good governance hingga rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Ada juga kisah sukses dari kepala daerah dari PDI perjuangan," katanya. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Cerita Reyna Rompah, Meniti Mimpi dari Dunia Literasi, Tumbuh Tangguh Bersama Gramedia |
![]() |
---|
Cerita Jubaer Hafid, 20 Tahun Mengabdi di Pemkab Minut hingga Akhirnya Resmi Jadi PPPK |
![]() |
---|
Cerita Tiwi, ASN Penyuka Diving yang Jatuh Cinta pada Keindahan Laut Bolsel |
![]() |
---|
Kisah Hikmah, Perempuan Muda dari Moutong yang Dedikasikan Hidupnya untuk Mengajar |
![]() |
---|
Empat Kali Gagal, Anak Petani di Sitaro Ini Akhirnya Lolos Jadi Prajurit TNI AL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.