Salat Tanpa Kehadiran Hati: Ketidakabsahan Ibadah di Bawah Langit yang Tertutup

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pentingnya keikhlasan dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah.

Doa dilakukan dalam hati yang sempurna, tetapi tanpa kehadiran hati dan kesadaran penuh doa tidak dapat diterima sepenuhnya oleh Allah SWT. 

Langit yang tertutup dalam konteks ini melambangkan tidak adanya jiwa yang menghadap Allah SWT, yang membuat salat menjadi sia-sia atau tidak efektif.

Oleh karena itu, doa yang benar adalah doa yang dilakukan dengan sepenuh hati, dengan niat yang tulus dan kesadaran spiritual yang mendalam. 

Doa bukan hanya tentang gerakan fisik, tetapi juga tentang kualitas hubungan batin kita dengan Sang Pencipta.

Penjelasan tersebut ada dalam YouTube Abdul Somad Official berjudul Salat di Atas Bumi di Bawah Langit Tidak Sah.

Ceramah tersebut ditayangkan pada 16 Juli 2019.

Berikut isi selanjutnya:

Ini menunjukkan anggapan bahwa salat yang dilakukan tanpa kesungguhan dan kehadiran pikiran, tidak dapat diterima oleh Allah SWT. 

Sekalipun seseorang secara fisik melakukan salat di tempat yang tepat, tanpa niat yang tulus atau perhatian penuh kepada Allah SWT, ibadah seperti itu dianggap tidak sah. 

Ini menekankan bahwa doa bukan hanya gerakan tubuh, tetapi juga melibatkan keikhlasan dan kesadaran spiritual. 

Doa yang benar adalah doa yang terjadi di setiap jiwa dan menghadap Allah SWT dengan rasa takut dan takwa.

Doanya di bumi, di bawah surga, tidak sama.

Jadi setiap orang yang berdoa di dunia ini sekarang tidak memiliki sesuatu yang sah.

Baca juga: Apakah Nanah itu Najis dalam Islam? Berikut Pengertian dan Penerapannya - Hikmah Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Lirik Lagu Pulih - Milik Arunika, Badai Kan Berlalu Baik Buruknya Dirimu Kau Telah Berjuang

Karena jika dipahami dalam teks, maka doanya ada di bumi di bawah langit.