Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Matius 18:8-9, Penyesat Akan Dicampakkan Dalam Api

Apa yang dilakukan setiap umat manusia, haruslah berdasarkan takut akan Tuhan, dalam kesetiaan dan ketaatan kepada-Nya.

Editor: Alpen Martinus
Pixabay.com
Renungan Harian Kristen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul penyesat akan dicampakkan dalam api neraka.

Ayat Alkitab diambil dalam Matius 18:8-9

Kita pasti ingat kisah tentang sosok Nicholas James Vujicic. Lelaki yang akrab di sapa dengan nama Nick ini lahir pada 4 Desember 1982 dari pasangan Boris Vujicic dan Dushka Vujicic.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Filipi 4:4, Apapun Keadaanya Tetap Bersukacita

Dia lahir tanpa tangan dan tanpa kaki. Semula, dia dan keluarganya sangat bergumul dengan keadaannya itu.

Tapi pada akhirnya, dia mulai bangkit dan menjadi dirinya sendiri. Dia belajar mandiri, dan kemudian menjadi seorang ahli motivator yang hebat dan sukses bahkan kaya.

Banyak buku yang dia tulis menginspirasi banyak orang. Semuanya terjadi karena dia memulai hidupnya dalam takut akan Tuhan.

Akhirnya, Nick hingga saat ini, bukan hanya mampu menolong dirinya sendiri, tetapi menolong dan menjadi berkat bagi banyak orang setelah melihat semangat dan motivasi hidupnya yang benar dan bangkit dari keterpurukan, walau tubuhnya tanpa tangan dan kaki.

Dia memakai baju, celana dan kemeja juga tanpa bantuan orang lain.

Kisah Nick ini setidaknya dapat membantu menjelaskan apa yang diajarkan Yesus kepada para murid-Nya tentang hal masuk ke dalam Kerajaan Allah sekaligus syarat untuk menjadi yang terbesar di dalam Kerajaan-Nya.

Sebab, untuk ke sana, manusia harus menjaga kekudusan hidup yang sesuai dengan pengajaran dan teladan Yesus.

Apa yang dilakukan setiap umat manusia, haruslah berdasarkan takut akan Tuhan, dalam kesetiaan dan ketaatan kepada-Nya.

Bahwa manusia harus hidup dalam kasih yang tulus, jujur, ikhlas dan murni kepada sesamanya, seperti melakukannya untuk diri sendiri dan kepada Tuhan.

Apapun yang dilakukan oleh tubuhnya, harus berpadanan dengan firman Tuhan. Termasuk dalam mendidik, membina dan membesarkan anak-anak.

Atau soal sikap dan prilaku yang harus menjadi seperti anak-anak. Semua anggota tubuh kita, harus satu gerakan dengan hati kita, membentuk kepribadian kita sebagai orang-orang yang berpilaku seperti anak kecil yang percaya pada Yesus dan takut akan Tuhan.

Jangan karena tangan kita yang lancang, kita main hakim sendiri, memukul dan menganiaya anak kecil ataupun sesama manusia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved