Aksi Doa GMIM
Doa dan Air Mata Pendeta GMIM Tumpah di Polda Sulawesi Utara, Aksi Solidaritas untuk Pdt Hein Arina
Pujian pertama adalah "Hidup yang penuh berbeban", "Ringan semua di Kalvari, Kalvari, Kalvari,". Para pendeta meneteskan air mata saat menyanyi.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pendeta Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) melakukan aksi doa di Markas Polda Sulawesi Utara, Kamis (21/11/2024).
Doa diadakan sebagai wujud solidaritas kepada Ketua Sinode GMIM, Pendeta Hein Arina, yang sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulut.
Berdasarkan pengamatan tribunmanado.co.id, para pendeta yang terdiri dari ketua wilayah, ketua jemaat, dan pendeta pelayanan ini membawakan sejumlah pujian sebelum doa.
Pujian pertama adalah "Hidup yang penuh berbeban", "Ringan semua di Kalvari, Kalvari, Kalvari,".
Para pendeta meneteskan air mata saat menyanyikan bagian reff lagu itu.
Lagu selanjutnya adalah KuasaMu Tuhan Selalu Kurasakan.
Para pendeta bernyanyi dengan hati yang remuk dan senantiasa menaruh harap pada Tuhan semata.
Di lagu ketiga, mereka terlihat penuh semangat saat menyanyikan lagu Mars GMIM.
Para pendeta menyanyikannya dengan mengepalkan tangan, disambung dengan doa berantai.
Tiga pendeta membawakan doa.

Di doa pertama, seorang pendeta mendoakan Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Wapres, Gibran Rakabuming Raka, yang bekerja keras di awal kepemimpinan mereka untuk menyusun landasan bagi Indonesia maju.
Selain itu, Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Langie, agar sukses dalam meniti karier.
Pendeta kedua berdoa untuk Hein Arina yang juga merupakan Ketua BPMS Sinode GMIM.
Saat ini ia tengah menjalani pemeriksaan oleh Polda Sulut dalam dugaan kasus dana hibah.
Ia berdoa agar Tuhan memberi kekuatan kepada Arina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.