Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahfud MD

Cerita Luhut Kirim 2 Kopassus Kawal Mahfud MD yang Ditinggal 12 Ajudan Polri Imbas Kasus Cicak Buaya

Cerita Luhut Pandjaitan kirim 2 Kopassus untuk mengawal Mahfud MD yang ditinggal 12 ajudan dari Polri imbas vonis kasus Cicak-Buaya, pimpinan KPK.

Editor: Frandi Piring
Youtube Mahfud MD
Cerita Luhut Pandjaitan kirim 2 Kopassus untuk mengawal Mahfud MD yang ditinggal 12 ajudan dari Polri imbas vonis kasus Cicak-Buaya, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kala itu, Chandra-Bibit. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Cerita pengalaman mantan Menkopolhukam RI, Mahfud MD saat menjabat sebagai mantan Ketua Mahkamah Konsitusi (MK).

Mahfud MD menceritakan, dirinya pernah diberikan pengawal dua orang dari Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.

Dua pengawal itu berasal dari satuan Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus TNI Angkatan Darat (AD).

Bukan tanpa alasan, ini bermula ketika Mahfud MD ditinggalkan oleh para pengawalnya yang berprofesi sebagai Polri.

Sebanyak 12 pengawal dari Polri itu ada yang bertugas sehari-hari menjaga kediaman Mahfud, ada pula yang mengawal Mahfud saat bepergian.

Mahfud menceritakan, polisi pengawal itu meninggalkannya imbas vonis kasus Cicak Buaya di mana ia menyatakan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kala itu, Chandra-Bibit, tidak bersalah.

"Ketika saya jadi ketua MK, saya kan ribut dengan Polri. Ketika kasus Cicak Buaya, sampai pengawal pengawal saya ditarik.

Saya sendirian, pejabat tinggi negara sendirian, ke mana mana enggak ada yang ngawal," ucap Mahfud yang dikutip dari YouTube Mahfud MD Official, Minggu (17/11/2024).

Cerita Luhut Pandjaitan kirim 2 Kopassus untuk mengawal Mahfud MD 1
Cerita Luhut Pandjaitan kirim 2 Kopassus untuk mengawal Mahfud MD yang ditinggal 12 ajudan dari Polri imbas vonis kasus Cicak-Buaya, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kala itu, Chandra-Bibit.

Mahfud MD mengatakan, semua pengawalnya dari Polri mengundurkan diri ketika kasus Cicak Buaya diputus olehnya.

Secara aturan, menurut Mahfud, anggota polisi yang mengundurkan diri sebagai pengawal itu harus menerima disersi dan harus dipecat.

"Tapi enggak dipecat. Mereka mengundurkan diri ramai-ramai, sebagai pengawal saya, sebagai penjaga rumah, 12 orang. Pengawalnya cuma 3, tapi perangkat yang jaga banyak.

Semua serentak mengundurkan diri ketika saya nyatakan Bibit-Chandra tidak bersalah," ungkap mantan Menko Polhukam ini.

Setelahnya, Mahfud MD tiba-tiba teringat Luhut Binsar Pandjaitan yang adalah sahabat lamanya sejak sama-sama berada dalam kabinet pemerintahan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Mahfud MD meyakini Luhut bisa membantunya mengatasi hal ini. Alhasil, ia pun menceritakan semua kejadian tersebut pada Luhut.

Luhut yang kala itu sudah menjadi pengusaha dan tak lagi di pemerintahan pun terkejut. Ia lantas meminta dua orang pengawalnya untuk berpindah mengawal Mahfud terlebih dulu.

"Sudah, jangan khawatir ini nanti kamu sudah ada yang awasi," ucap Mahfud menirukan perkataan Luhut kepadanya setelah mendengar cerita kehilangan pengawal.

"Betul saja, saya ke Jogja (Yogyakarta) hanya berdua sama Sespri (Sekretaris Pribadi) saya yang bukan tentara, biasanya disambut ramai-ramai ini enggak ada yang nyambut.

Tapi ketika saya keluar ada orang yang bilang 'Pak saya orangnya Pak Luhut, bapak tenang saja, ini nomor telepon saya, bapak aman di sini," lanjut Mahfud.

Sementara itu, Luhut yang berada di samping Mahfud membenarkan cerita tersebut.

Luhut yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional RI berpendapat, tidak adil apabila seorang pejabat tinggi negara tidak memiliki pengawal bahkan terkesan ditinggalkan.

Maka dari itu, Luhut berinisiatif mengirimkan dua orang pengawalnya dari Kopassus untuk mengawal Mahfud MD.

"Enggak benar juga, masak, Pak Mahfud dibegitukan, Ketua MK lho.

Enggak fair juga dong. Ya terus saya bilang saya dikasih dua pengawal sampai saat ini saya pengawal cuma dua, saya kasih kan sama Pak Mahfud," ungkap Luhut.

Tak sampai situ, jenderal purnawirawan TNI AD ini juga menghubungi Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta dan menyatakan tidak setuju jika pengawal dari Polri mengundurkan diri mengawal Mahfud hanya karena persoalan kasus yang sedang ditangani.

Mahfud MD lantas melanjutkan cerita itu. Dikatakan olehnya, pengawal dari Luhut itu hanya bertahan dua hari.

Hal ini lantaran Polri telah mendatangi Mahfud dan meminta maaf kepadanya atas apa yang terjadi.

"Nah saya merasa nyaman (dengan dikawal dari dua Kopassus). Tapi setelah dua hari itu, polisinya datang dan minta maaf.

Dan menemui saya, bapak milih pengawal sekelas apa pun bapak milih saja," ungkap Mahfud MD.

Baca juga: Luhut Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Bahlil: Ngeri, Katanya Bisa Panggil-panggil Menteri

(Sumber: Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved