Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kutipan Bijak

12 Kutipan Bijak Flannery O’Connor tentang Diri, Harapan, dan Kekuatan Cerita

Berikut 12 Kutipan Bijak Flannery O’Connor tentang Diri, Harapan, dan Kekuatan Cerita dilansir dari goodreads.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Ahmad Agus/Siswa PKL SMKN 5 MANADO
Kutipan Bijak Flannery O’Connor 

TRIBUNMANADO.COM.ID - Dilahirkan pada 25 Maret 1925 di Savannah, Georgia, Amerika Serikat, Mary Flannery O'Connor tumbuh dalam keluarga Katolik Roma yang taat. 

Religiusitas yang kuat mempengaruhi tulisan-tulisan novelis yang meninggal pada 3 Agustus 1964 ini. 

Selama karier kepenulisannya, Flannery O'Connor telah menulis dua novel dan tiga puluh satu cerita pendek, serta sejumlah ulasan dan kritik.

Berikut 12 Kutipan Bijak Flannery O’Connor tentang Diri, Harapan, dan Kekuatan Cerita dilansir dari goodreads:

  1. “All human nature vigorously resists grace because grace changes us and the change is painful.” (Seluruh sifat manusia dengan kuat menolak kasih karunia karena kasih karunia mengubah kita, dan perubahan itu menyakitkan)
  2. “Where you come from is gone, where you thought you were going to never was there, and where you are is no good unless you can get away from it.” (Tempat asalmu sudah hilang, tempat yang kamu pikir akan dituju ternyata tidak ada, dan tempatmu berada sekarang tidak akan berarti kecuali kamu bisa menjauh darinya)
  3. “Whenever I’m asked why Southern writers particularly have a penchant for writing about freaks, I say it is because we are still able to recognize one.” (Setiap kali saya ditanya mengapa penulis dari Selatan cenderung menulis tentang keanehan, saya mengatakan itu karena kami masih mampu mengenalinya)
  4. “Accepting oneself does not preclude an attempt to become better.” (Menerima diri sendiri tidak menghalangi upaya untuk menjadi lebih baik)
  5. “People without hope not only don't write novels, but what is more to the point, they don't read them.” (Orang tanpa harapan tidak hanya tidak menulis novel, tetapi yang lebih penting lagi, mereka juga tidak membacanya)
  6. “In yourself right now is all the place you've got.” (Di dalam dirimu sekarang adalah satu-satunya tempat yang kamu punya)
  7. “If you don't hunt it down and kill it, it will hunt you down and kill you.” (Jika kamu tidak memburunya dan menghabisinya, maka ia akan memburumu dan menghabisimu)
  8. “Only if we are secure in our beliefs can we see the comical side of the universe.” (Hanya jika kita yakin dalam keyakinan kita, kita dapat melihat sisi lucu dari alam semesta)
  9. “To expect too much is to have a sentimental view of life and this is a softness that ends in bitterness.” (Mengharapkan terlalu banyak berarti memiliki pandangan hidup yang terlalu sentimental, dan ini adalah kelembutan yang berakhir dengan kepahitan)
  10. “The writer should never be ashamed of staring. There is nothing that does not require his attention.” (Penulis tidak boleh merasa malu untuk menatap. Tidak ada satu pun hal yang tidak membutuhkan perhatiannya)
  11. “A story is a way to say something that can’t be said any other way, and it takes every word in the story to say what the meaning is.” (Sebuah cerita adalah cara untuk mengatakan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan cara lain, dan dibutuhkan setiap kata dalam cerita untuk menyampaikan maknanya)
  12. “The old woman was the kind who would not cut down a large old tree because it was a large old tree.”
    (Wanita tua itu adalah tipe orang yang tidak akan menebang pohon besar yang tua hanya karena itu pohon besar yang tua). (Mahasiswa Unima/Trisinar)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved