Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Acitivity

Cerita Yulius Komaling Kampanye di Sulut, Masyarakat Curhat Banyak Komponen Tak Diurus Pemerintah

Calon Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Tribun Manado
Calon Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK) menjadi tamu special di Tribun Manado Podcast, edisi Kamis (7/11/2024)  

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK) menjadi tamu special di Tribun Manado Podcast, edisi Kamis (7/11/2024) 

YSK hadir menjelaskan tentang berbagai pertemuan dengan warga di seluruh Kabupaten/Kota Sulawesi Utara  saat masa kampanye ini. 

Selain itu YSK ikut mengungkapkan kerinduannya ingin duduk ngopi bersama dengan para pasangan calon (paslon) Pilgub Sulut lainnya, sebelum pemilihan tanggal 27 November 2024.

Berikut selengkapnya wawancara ekslusif YSK bersama Pemimpin Redaksi Tribun Manado Jumadi Mapangganro.

Apa saja kegiatan yang anda lakukan belakangan ini? 

Kegiatan memang padat. Selama 2 bulan ini kita ada kegiatan kampanye terbuka maupun dialogis, dan tentunya blusukan. 

Seperti 1 minggu yang lalu kita full kegiatan. Kami bergerak dari Manado, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Bolaang Mongondow, hingga balik lagi ke Manado. 

Kita harus manfaatkan waktu 2 bulan ini dengan sebaik-baiknya

Selama 2 bulan terakhir anda sudah keliling di Sulawesi Utara. Apa yang anda rasakan setelah bertemu dengan masyarakat di berbagai Kabupaten Kota di Sulawesi Utara

Kita sudah tatap muka secara langsung dengan masyarakat, dan kita sudah merasakan hawa harapan untuk ingin Sulut ini maju dan masyarakat sejahtera. 

Ada banyak komponen yang mestinya itu diurus pemerintah, namun tidak pernah diurus. 

Contohnya kesehatan. 

Bagaimana kesehatan primer ini yang memang tugas pemerintah tapi terabaikan. 

Nah ini ada keluhan yang kita tangkap. 

Kemudian juga ada dibidang pertanian, perkebunan, perikanan, bahkan di energi listrik pun jadi keluhan mereka. 

Kebetulan semuanya itu adalah visi dan misi YSK-Victor dan itu kita tanggapi dan menjadi harapan kita bersama. 

Kedepan kalau kita ditunjuk jadi Gubernur, itu kita akan menjadi prioritas. 

Banyak harapan yang mereka sampaikan kepada kita dan kami terima. 

Karena bagi kami itu adalah tugas dari pemerintah. 

Dari semua kabupaten kota di Sulut, semuanya sudah anda kunjungi? 

Kalau untuk kunjungan semuanya sudah. tapi dalam kampanye ini tinggal dua kabupaten lagi. 

Setelah anda berkunjung ke Nusa Utara, bagaimana anda mendengar aspirasi masyarakat disana? 

Kalau untuk Nusa Utara, kita baru fokus pada Talaud waktu itu. Memang disana ada listrik, tapi menyala hanya 6 jam, karena disana masih menggunakan diesel. 

Jadi harapan mereka disana, agar ada listrik yang tidak mesti mati. Apalagi disana mayoritasnya adalah nelayan. 

Kalau kemudian mereka buat es batu untuk menyimpan ikannya, dia harus beli dari Manado dan ongkosnya besar. 

Dia juga harus yakinkan ada kapal dari Manado ke Talaud juga. 

Kalau ada, dia akan melaut malam, lalu pagi dia sudah pesan es dan macam-macam, baru ikannya dititip di kapal untuk dibawa ke Manado. 

Hal ini kurang efektif kita lihat, dan kita dengar langsung bahkan kita wawancara langsung. Harapan mereka listrik harus ada. 

Di Talaud ada bangunan megah tapi tidak berjalan, mungkin karena listriknya tidak jalan. Pemerintah yang taulah itu. Jadi barangnya ada tapi belum berfungsi karena masalah listrik. 

Lalu soal kesehatan. Masyarakat di kepualauan kalau dia mau berobat ke rumah sakit dari jauh-jauh. 

Manakala dia datang dengan perahu jauh-jauh, kartu pelayanan kesehatan (Yankes) kadang ada dan tidak ada. 

Atau kalau kartu Yankesnya ada, tapi obat di rumah sakit malahan tidak ada. 

Sehingga kartu itu yang sebenarnya jadi harapan mereka kini tidak bisa digunakan. 

Alhasil masyarakat di Talaud yang rata-rats berprofesi sebagai nelayan, lebih memilih tinggal di rumah daripada ke rumah sakit. 

Ini menjadi atensi kami, begitu kami terpilih, ini akan menjadi prioritas. 

Soal listrik, setelah kita tau Talaud ada kecepatan angin 3 sampai 6 not ini, diyakini bisa  menggerakan kipas yang bisa menghasilkan energi. 

Ini kekuatan yang ada di Talaud bisa kita manfaatkan untuk membuat energi terbarukan yang bisa mensupply listrik masyarakat di Talaud. Kalau kami terpilih itu akan menjadi fokus. 

Apa yang dengar tentang keluhan masyarakat di Bolmong Raya, setelah anda mengunjungi warga di sana? 

Ini sebenarnya pekerjaan rumah (PR) yang lama. Dimana warga disana ingin memisahkan diri untuk membentuk Provinsi. 

Banyak janji yang disampaikan pemimpin sebelumnya, tapi saya tidak pernah untuk pemisahan jadi Provinsi. 

Selama di Bolmong memenuhi syarat untuk menjadi Provinsi, kenapa tidak? Tapi untuk sekarang saya lihat mereka belum siap soal hal itu, walaupun tanda-tandanya sudah ada. 

Kalau kita lihat ada Bandara disana, TNI/Polri pertahanan dan keamanan sudah diperkuat, nah itu tanda-tanda suatu provinsi. 

Selain itu kalau dilihat PADnya dan jumlah penduduknya memang lebih banyak urbanisasi. Banyak yang pergi kemana-mana untuk sekolah dan bekeria. 

Ini menjadi pedoman kami dalam visi dan misi, dimana masyarakat Bolmong tidak perlu lagi keluar dari kampung halaman. 

Saya dan pak Victor akan membuat Universitas Negeri disana dan mengembangkan industri disana. 

Selain itu sektor perkebunan, pertanian yang selalu mengeluh tentang pupuk, bibit dan lain sebagainya. 

Kalau ini tidak dilakukan mereka akan urbanisasi keluar daerah, dan efeknya penduduk berkurang dan tersisa orang tua dan anak-anak. Pastinya Bolmong Raya akan sulit berkembang. 

Kita tidak bisa biarkan hal itu. Kita sebagai Pemerintah harus bisa menyiapkan kebutuhan primer masyarkat dengan baik, dan saya yakin Bolmong Raya akan lebih kaya dari daerah lain. 

Setelah anda ke Minahasa apa yang anda dengar tentang aspirasi masyarakat? 

Minahasa Raya mayoritas Kristen dan sebagian sudah pergi ke Israel. Ada harapan mereka danau Tondano bisa menjadi danau Tiberias. 

Danau Tiberias ini kalau kita memutar indahnya setengah mati, ngaak ada tempat kumuh dan terbengkalai, semua tertata rapi. 

Kita punya beberapa danau disini, ya terkhusus danau Tondano. 

Tempat itu akan menjadi prioritas kami kedepan. Kita akan membuat terminal di beberapa titik danau, dermaga dan kalau perlu kita datangkan kapal pesiar untuk pariwisata. 

Lalu kedua persoalan enceng gondok. Ini semestinya rejeki bagi kita. 

Kedepan akan kita kembangkan menjadi pakan ternak dan pakan ikan, serta energi terbarukan, karena dari situ akan menambah per kapita, tenaga kerja dan UMKM disana akan berjalan dengan baik. 

Setelah 2 bulan lebih anda keliling mengunjungi Bolmong Raya, Minahasa Raya dan Nusa Utara, tantangannya seperti apa setta kendala apa yang dihadapi? 

Kalau Bolmong Raya dan Minahasa Raya sebenarnya tidak ada persoalan, saya lihat tinggal niatnya dari Pemerintah apakah ingin membangun atau tidak. 

Sementara di kepulauan, saya melihat penduduk terpisah jauh dari pulau ke pulau. 

Apalagi kita punya berbatasan dengan negara lain. 

Disaat mereka butuh perhatian pemerintah, negara lain di sekeliling mereka sudah mengintip-intip mereka. 

Artinya gini kalau di daerah kepualauan tidak ada lapangan pekerjaan, pasti mereka akan lari ke sebelah. 

Bahkan saat ini ada 20.000 warga negara disana yang masih belum jelas kependudukannya, karena mereka sudah kawin-mengawin dengan warga negara sebelah. 

Ini jelas menjadi perhatian fokus kami ke depannya.

Bagaimana penerimaan masyarakat Sulawesi Utara saat ini kepada anda? 

Saya senang masyarakat Sulut ternyata cinta damai. 

Kelihatan kita di media sosial bermusuhan dan saling menyerang, tapi sebenarnya tidak. 

Baru-baru ini saya pergi ke Bolsel. 

Disana ada dua kelompok minta saya hadir dan mereka mengkampanyekan saya. Kebetulan kedua calon bupati dua-duanya koalisi saya, maka saya pun wajib hadir. 

Dalam perjalanan menuju titik 1. massa pendukung masing-masing paslon bupati ketemu di jalan. 

Posisi kendaraan saya dan rombongan kebetulan sudah ada di tengah mereka. 

Alhasil semua kendaraan baik dari saya, massa paslon bupati nomor 1 dan nomor 2 terhenti. 

Tapi saya lihat disitu semua dengan sukacita mengkampanyekan saya dengan teriakan YSK nomor 1.

Awalnya saya takut ada benturan waktu itu. Ternyata tidak, damai semuanya. Ini fakta dan saya berharap daerah lain bisa seperti itu. 

Saya juga melihat saling menghormatinya ada, mereka tidak membawa nama calon bupati, tapi membawa Calon Gubernur YSK. 

Di situ saya melihat kedewasaan dan saya terharu. Ini hebatnya Sulawesi Utara. (Ren)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved