Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Liputan Wisata

Benteng Moraya Jejak Sejarah dan Daya Tarik Wisata di Tondano, Minahasa Sulut

Benteng Moraya dibangun oleh masyarakat Minahasa pada abad ke-18 sebagai bentuk pertahanan melawan kolonial Belanda. 

Tribun Manado/Petrick Sasauw
Benteng moraya tondano minahasa Sulut 

Minahasa, TRIBUNMANADO.CO.ID – Benteng Moraya di Tondano, Minahasa, adalah salah satu situs bersejarah yang menyimpan banyak cerita dari masa perjuangan rakyat Minahasa melawan penjajah Belanda. 

Terletak di dekat Danau Tondano, benteng ini kini menjadi destinasi wisata yang menarik minat para pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah.

Benteng Moraya dibangun oleh masyarakat Minahasa pada abad ke-18 sebagai bentuk pertahanan melawan kolonial Belanda. 

Baca juga: Benteng Moraya Tondano Sulut Perlu Perhatian, Banyak Sampah dan Ditumbuhi Rumput Liar

Benteng Moraya
Benteng Moraya (Tribun Manado/Petrick Sasauw)

Pada 1809, benteng ini menjadi saksi pertempuran sengit antara para pejuang Minahasa dan tentara Belanda dalam mempertahankan tanah mereka. 

Sayangnya, benteng ini sempat dihancurkan oleh penjajah dalam upaya untuk memadamkan perlawanan. 

Meskipun demikian, semangat perjuangan yang dipancarkan Benteng Moraya tetap terjaga dalam ingatan masyarakat Minahasa.

Pemerintah setempat kemudian memutuskan untuk melakukan revitalisasi terhadap Benteng Moraya sebagai upaya untuk melestarikan sejarah perjuangan dan sekaligus menjadikannya sebagai objek wisata. 

Kini, pengunjung yang datang tidak hanya bisa melihat benteng yang telah direnovasi, tetapi juga berbagai patung dan monumen yang menggambarkan peristiwa-peristiwa bersejarah di tempat tersebut.

Benteng Moraya kini menjadi destinasi wisata yang cukup populer, terutama di kalangan wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya. 

Setiap akhir pekan, tempat sering ramai.

Pengunjung dapat menikmati suasana danau yang tenang sambil menyusuri area benteng. 

Selain itu, pemandangan Danau Tondano yang terbentang luas menjadi daya tarik utama, terutama saat matahari terbenam. 

Banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan keindahan alam ini sambil mengenang sejarah panjang Benteng Moraya sebagai simbol perjuangan rakyat Minahasa.

“Benteng Moraya bukan hanya tempat wisata, tetapi juga warisan sejarah yang mengingatkan kita pada perjuangan para leluhur,” ungkap Gabby, salah satu warga yang sering berkunjung ke Benteng Moraya, Kamis (31/10/2024).

Ia menambahkan bahwa tempat ini membawa perasaan bangga sekaligus kagum terhadap semangat perlawanan rakyat Minahasa di masa lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved