Militer Israel: 1.500 Anggota Hizbullah Tewas, Lainnya Menyerah
Kepala Staf IDF Herzi Halevi memberi tahu komandan Batalyon Golani bahwa pasukan Israel telah membunuh sekitar 1.500 anggota Hizbullah.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Tel Aviv - Kepala Staf IDF Herzi Halevi memberi tahu komandan Batalyon Golani bahwa pasukan Israel telah membunuh sekitar 1.500 anggota Hizbullah sejauh ini sejak Israel meningkatkan serangannya terhadap kelompok teror Lebanon itu.
"Kami sangat bertekad untuk menyerang Hizbullah sekeras mungkin," kata Halevi saat mengunjungi pasukan di Lebanon selatan dalam pernyataan yang dirilis oleh IDF Jumat 18 Oktober 2024.
"Kami telah menghancurkan seluruh lapisan komando mereka," katanya mengacu pada serangan udara yang menewaskan pemimpin teroris Hassan Nasrallah dan para pemimpin tinggi lainnya. "Dan Anda menghancurkan struktur komando lokal."
Halevi mengatakan kelompok teror tersebut “terus menyusut dan menyusut.”
“Hizbullah menyembunyikan korban, menyembunyikan komandan yang tewas. Kami memperkirakan telah menewaskan sekitar 1.500 anggota Hizbullah dan perkiraan kami masih konservatif, saya bayangkan masih banyak lagi yang tidak kami ketahui dari puluhan serangan.”
Halevi juga mengatakan bahwa pasukan Hizbullah terus menyerah. “Itu menunjukkan banyak hal tentang moral dan tingkat pertempuran mereka.”
Halevi juga mengatakan bahwa para pendukung Hizbullah dari Iran "juga tidak mengerti apa yang terjadi di sini terhadap Hizbullah. Dan mereka adalah lengan utama yang mereka andalkan, dan itu sangat penting."
Kelompok teror Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, keduanya proksi Iran, berduka atas pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza.
"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dan berjanji untuk terus "mendukung rakyat Palestina."
"Belasungkawa yang tulus dan doa restu yang sebesar-besarnya untuk gerakan Hamas dan rakyat Palestina yang terkasih atas diterimanya medali kesyahidan oleh pemimpin besar Yahya Sinwar," tulis juru bicara kelompok pemberontak Houthi di X, seraya menambahkan bahwa "Gaza dan perjuangan Palestina ditakdirkan untuk meraih kemenangan, tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang dilakukan."
Kedua kelompok mulai menyerang Israel setelah pembantaian yang dipimpin Hamas pada Oktober 2023. (Tribun)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.