Bitung Sulawesi Utara
Kongres Sakti ke 1 Sulut di Bitung, Angkat Isu Kerjasama Indonesia dan Taiwan
Menghadirikan narasumber, Ketua Umum Sakti Sulut Arnon Hiborang, Kepala Dinas Tenaga Kerja Bitung Rahmat Dunggio, dari YCMI Rud Serang.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Sejumlah isu strategis di sektor perikanan, dibahas pada Kongres Serikat Awak Perikanan Bersatu (Sakti), Provinsi ke 1 Sulut di Convention Hall Hotel Nalendra Aertembaga Bitung, Senin (14/10/2024).
Dalam kongres itu, ada diskusi panel berupa sharing informasi untuk perbaikan organisasi demi kemajuan Saksi Sulut.
Menghadirikan narasumber, Ketua Umum Sakti Sulut Arnon Hiborang, Kepala Dinas Tenaga Kerja Bitung Rahmat Dunggio, dari YCMI Rud Serang.
Baca juga: Pegadaian dan BKSDA Ajak Generasi Muda Tanam 1000 Bibit Pohon di TWA Batu Putih Bitung
Serta narasumber secara online, Ditektur Program Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Imam Trihaymadja dan Asosiasi perikanan pole dan line dan handline Indonesia (AP2HI) Rianto.
Kemudian, berlangsung deklarasi serikat perempuan pekerja perikanan (SP3SU), dalam membangun wadah perjuangan bagi pekerja kaum perempuan di sekor pengolahan makanan laut.
Kongres akan berlangsung sampai Selasa (15/10/2024) besok, dengan agenda tertutup sidang Pleno pemilihan Ketua dan Sekretaris Saksi Sulut.
Menurut Ketua Umum Kongres Sakti ke 1 Sulut , Arnon Hiborang melalui kegiatan ini ada visi untuk meningkatkan komitmen pekerja perikanan.
"Isu yang kami angkat dalam Kongres kali ini, bagaimana kami mencegah perbudakan saman modern. Eksploitasi tenaga kerja hingga terjebak dengan tindak perdagangan manusia di atas kapal perikanan," jelas Arnon Hiborang.
Pada kesempatan itu, forum Kongres itu ikut di dorong upaya pemerintah pusat bersama masyarakat sipil, asosiasi, serikat pekerja hingga NGO untuk ada kerjasama perlindungan antara Indonesia dan negara Taiwan.
Kerjasama dalam hal untuk perlidungan awak kapal perikanan yang menangkap ikan di perairan jauh.
"Sudah dilakukan pertemuan antara para pihak dan pemerintah Indonesia dengan pihak Taiwan. Dan nantinya tindak lanjut pada tanggal 20-26 Oktober 2024 di Taiwan," kata dia.
Menurutnya, kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Taiwan karena banyak permasalahan perikanan asal Sulut khususnya dati Kota Bitung, yang bekerja diatas kapal Ikan berbendera Taiwan.
Seperti masalah upah atau gaji tak dibayar, hak lain berupa asuransi kecelakaan kerja tidak diberikan.
Pihaknya berharap, dengan adanya kerja antara pemerintah Taiwan dan Indonesia perlindungan kepada awak perikanan menjadi lebih baik, upah ke awak, jaminan sosial maupun kesehatan menjadi lebih baik.
Pihaknya juga mendorong kepada pemerintah Taiwan, untuk memasang fasilitas WiFi diatas kapal Perikanan.
Agar supaya, ketika terjadi persoalan di atas kapal bisa di laporankan.
Adapun peserta Kongres ada perwakilan luar negeri ikut secara online, terundang kampus UGM yang melakukan penelitian kalautan dan perikanan di Bitung serta undangan lainnya.
Panitia Pemilihan Putra Putri Bitung dan Ikatan Nyong Noni Sulut Audiensi dengan Hengky Honandar |
![]() |
---|
TPA Winenet Bitung Terkendala BBM dan Alat Berat Rusak, Volume Sampah 113 Ton per Hari |
![]() |
---|
Ellen Sondakh Hadiri Pencanangan BIAS 2025 dan Penilaian Posyandu se Sulut di Girian Bitung |
![]() |
---|
Kasus Penyalahgunaan BBM Subsidi di Bitung, Barang Bukti Belasan Ribu Liter Solar Sudah Dilelang |
![]() |
---|
Sejumlah Kendis Pemkot Bitung Tak Bayar Pajak, Ini Kata Akademis Unsrat Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.