Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PPDS Unsrat Manado

PPDS Unsrat Dipindahkan ke RSUP ODSK Sulawesi Utara, Keluarga Pasien : Tidak Ada yang Berubah

Kehadiran para peserta PPDS yang baru dipindahkan dari RSUP Prof Dr R D Kandou ini, ternyata tidak berdampak besar bagi para pasien. 

Petrick/Tribun Manado
RSUP ODSK Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasana di area Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) ODSK, Sulawesi Utara, terlihat cukup ramai pasca  Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dipindahkan, Kamis (10/10/2024).

Terlihat peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) tampak berada di lobby rumah sakit.

Beberapa dari mereka terlihat mondar-mandir di lobby lantai satu.

Kehadiran para peserta PPDS yang baru dipindahkan dari RSUP Prof Dr R D Kandou ini, ternyata tidak berdampak besar bagi para pasien. 

"Saya tidak tahu soal mereka. Menurut saya, tidak ada yang berubah," ujar Emba, salah satu keluarga pasien yang tengah menunggu di rumah sakit, Kamis (10/10/2024)

Lati Denah, keluarga pasien lainnya, juga mengungkapkan hal serupa. 

"Mereka sama saja. Saya pikir mereka bagian dari perawat dan dokter di sini," ungkapnya.

Menurutnya, kehadiran para peserta PPDS ini tidak membawa perubahan signifikan dalam pelayanan di RS ODSK.

Langkah pemindahan para peserta PPDS ke RSUP ODSK ini dilakukan setelah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) membekukan sementara program PPDS Prodi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (FK Unsrat) di RSUP Prof Dr R D Kandou, Sulawesi Utara

Pembekuan ini dipicu oleh kasus dugaan pemungutan uang di luar biaya pendidikan resmi serta adanya laporan perundungan terhadap para peserta PPDS di rumah sakit tersebut.

Salah satu korban yang mengalami perundungan, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan pengalamannya ketika ditemui di RSUP ODSK

Awalnya ia tampak ragu untuk berbicara, namun akhirnya ia berani mengungkapkan bahwa ia kerap kali dimaki oleh oknum senior di RS Prof Kandou. 

"Saya sering dimaki saat bekerja," katanya singkat. 

Selain perundungan, ia juga menceritakan bagaimana oknum-oknum tersebut sering meminta uang untuk kebutuhan pribadi seperti membeli paket data dan makanan. 

"Bahkan mereka minta sampai ratusan ribu rupiah," tambahnya. (Pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved