Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Wanita Dalam Lemari

Akhirnya Terungkap Motif dan Kronologi Resti Widia Dibunuh dan Jasadnya Disimpan Dalam Lemari

Polisi berhasil menangkap pelaku bernama Daniel Sihombing (24) di daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada Kamis (3/10/2024) pukul 05.50 WIB.

Editor: Indry Panigoro
TRIBUN JAMBI/RIFANI HALIM
Polisi menangkap Daniel Sihombing (24), tersangka pembunuh Resti Widia (30) 

Ayah korban sudah merasakan firasat tak enak terhadap anaknya.

Ismed Kaisar (58), ayah korban, mengungkap firasat itu seperti ada burung masuk ke kamar di kampung halamannya pada satu pekan sebelum kejadian.

Korban tinggal di Kota Jambi, sedangkan sang ayah dan keluarganya menetap di Kampung Nengger, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padang Rincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

"Sebelum anak saya meninggal dunia, sempat ada firasat, namun saya hiraukan saja," kata Ismed di Mapolsek Jambi Selatan, Jumat (27/9/2024), dilansir TribunJambi.com.

Ismed Kaisar datang ke Jambi setelah memastikan putrinya meninggal.

"Salah satu firasat tersebut seperti burung datang masuk ke kamar rumah di kampung halaman Banten dan setelah itu pergi lagi," jelasnya.

Firasat lain yang didapatnya, yakni adanya komunikasi aneh antara korban dengan adik korban lewat WhatsApp. Korban mengaku sedang pusing kepada adiknya.

"Tidak hanya itu, sebelumnya juga almarhum anak saya ada komunikasi kepada keluarga di Banten seperti ia ada kena ancam," tuturnya.

Tak lama berselang, Ismed memperoleh kabar bahwa anaknya meninggal dunia.

Adik korban yang bernama Daia Salsabila (20) yang turut datang ke Kota Jambi menemani ayahnya mengatakan, sehari sebelum korban ditemukan meninggal, dirinya sempat berkomunikasi singkat dengan sang kakak.

Komunikasi itu terjadi pada Selasa, 24 September 2024. Ia menanyakan kabar kakaknya pada sore hari, tetapi baru dibalas pada malam hari.

"Selasa sore saya tanya kabar teteh tepat sekitar 17.00 WIB, namun tidak dijawab."

"Dan sekitar jam 19.30 WIB, teteh baru menjawab dengan singkat, yaitu saya lagi pusing dan setelah tidak ada jawaban lagi," ungkapnya.

Ismed Kaisar datang dari Banten ke Kota Jambi untuk melihat jenazah anaknya.

Ia berharap, anaknya diautopsi supaya diketahui secara pasti penyebab kematiannya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved