Cakrabirawa
Mengenal Resimen Cakrabirawa, Pasukan Penjaga Presiden yang Terlibat G30S, Berdiri saat Era Soekarno
Profil Resimen Cakrabirawa. Pasukan Penjaga Presiden yang Terlibat G30S PKI 1965. Beridir saat era pemerintahan Presiden Soekarno.
Dia juga mendapat jabatan baru sebagai Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Cakrabirawa.
Baca juga: Kisah Jenderal Ahmad Yani Gugur dalam Persitiwa G30S PKI 1965, Ditembak Cakrabirawa Berkali-Kali
Peran Cakrabirawa dan Untung dalam G30S
Pada 1965, muncul isu berdirinya kelompok bernama Dewan Jenderal yang akan mengkudeta Soekarno pada 5 Oktober. Isu itu disampaikan oleh PKI.
Dikutip dari Kompas.com (29/9/2023), Soekarno meminta Menteri/Panglima Angkatan Darat (KSAD) Ahmad Yani mengklarifikasi informasi tersebut. Belakangan keberadaan Dewan Jenderal dibantah Yani.
Meski begitu, Batalyon I Cakrabirawa yang dipimpin Letkol Untung justru menjalankan Operasi Takari.
Karena dianggap terlalu militer, namanya diubah menjadi Gerakan 30 September.

Untung dipilih memimpin pasukan karena namanya hanya dikenal kalangan terbatas. Posisinya sebagai komandan Cakrabirawa juga dianggap sesuai misi gerakan itu. Dia juga dipilih karena gelarnya letkol ditetapkan sebagai pangkat tertinggi dalam G30S.
Gerakan itu disebut-sebut mendapat perintah DN Aidit dengan dukungan Kepala Biro Chusus PKI (badan intelijen PKI), Sjam Kamaruzaman. Sjam bertugas membuat daftar nama-nama jenderal yang menjadi target G30S.
Untung dibantu Komandan Garnisun Kodam Jaya, Kolonel Abdul Latief dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan Udara Halim, Mayor Sujono untuk menjalankan G30S.
Tiga jenderal dibunuh di rumah mereka yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono, dan DI Panjaitan.
Empat orang lainnya ditangkap dalam keadaan hidup. Mereka dimasukkan ke sumur Lubang Buaya dan ditembak.
Setelah kejadian tersebut, Untung melarikan diri ke Jawa Tengah. Dia ditangkap pada 11 Oktober 1965.
Untung lalu diberhentikan dengan tidak hormat dari pangkat dan jabatannya pada 4 Desember 1965.
Pada awal 1966, Untung mengikuti pengadilan Mahkamah Militer Luar Biasa dan divonis hukuman mati.
Eksekusinya dilakukan di Cimahi, Jawa Barat.
Baca juga: Sinopsis Film Pengkhianatan G30S PKI, Kisah Gugurnya Para Pahlawan Revolusi
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
(Sumber: Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.