Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mossad Ledakkan Ribuan Pager Hizbullah, Taiwan Klarifikasi

Mossad, Dinas Rahasia Israel diduga meledakan ribuan pager yang dipegang pejuang kelompok Hizbullah pada hari Selasa 17 September 2024.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Pejuang Hizbullah menjalani perawan di Lebanon. 

Ledakan itu terjadi saat para pemimpin Israel dilaporkan mempertimbangkan serangan besar di Lebanon selatan untuk mengusir pasukan Hizbullah ke utara Sungai Litani, 10 mil di utara perbatasan Israel, sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2006.

Hizbullah telah menembaki Israel hampir setiap hari sejak 8 Oktober 2023, menyusul serangan teror lintas perbatasan oleh sekutunya, Hamas, sehari sebelumnya, yang memulai perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Pada hari Selasa, beberapa jam sebelum ledakan pager, kabinet keamanan secara resmi menambahkan tujuan perang yaitu kepulangan aman puluhan ribu warga yang dievakuasi dari rumah mereka di wilayah utara Israel ketika perang meletus. Pada hari Selasa juga, dinas keamanan Shin Bet mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan rencana Hizbullah untuk membunuh seorang mantan pejabat tinggi pertahanan di tanah Israel.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sebagian besar menghindari mengomentari ledakan pager, sambil menekankan bahwa Washington tidak terlibat dan tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan yang tampak itu.

"AS tidak terlibat dalam hal itu. AS tidak mengetahui insiden ini sebelumnya, dan saat ini, kami sedang mengumpulkan informasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam jumpa pers pada hari Selasa.

Menurut Axios , Menteri Pertahanan Yoav Gallant menelepon Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin beberapa menit sebelum ledakan, memberi tahu dia bahwa Israel akan melakukan operasi di Lebanon, tetapi menolak menjelaskan lebih lanjut.

Para pejabat Israel yang bertemu dengan utusan AS Amos Hochstein pada hari Senin tidak memberitahunya tentang operasi tersebut, meskipun pada saat itu mereka berdiskusi di antara mereka sendiri selama berjam-jam tentang kemungkinan bahwa operasi itu telah disusupi, tambah laporan itu.

Selasa malam, setelah ledakan tersebut, IDF melakukan serangan udara di Majdal Selm, Lebanon selatan. Militer mengatakan serangan itu menargetkan sebuah gedung tempat beberapa anggota Hizbullah diidentifikasi.

Semalam, jet tempur juga menyerang gedung-gedung yang digunakan oleh kelompok teror di Odaisseh, Markaba, Blida, Maroun al-Ras, dan Chihine di Lebanon selatan, kata IDF.

Kelompok teror itu mengatakan Selasa malam bahwa 12 anggotanya tewas akibat ledakan pager dan serangan IDF.

Rabu pagi, sirene berbunyi di kota Tiberias di Israel utara dan masyarakat sekitar, serta Dataran Tinggi Golan di selatan. Itu adalah sirene pertama yang diaktifkan sejak ledakan pager.

Militer mengatakan serangan itu dipicu oleh dugaan pesawat nirawak, yang dicegat. Tidak ada laporan korban luka.

Sejauh ini, bentrokan antara pasukan Israel dan Hizbullah sejak serangan Hamas pada 7 Oktober telah mengakibatkan 26 warga sipil tewas di pihak Israel, serta tewasnya 20 tentara dan cadangan IDF. Ada juga beberapa serangan dari Suriah, tanpa ada yang terluka.

Hizbullah telah menyebutkan 453 anggota yang telah dibunuh oleh Israel selama pertempuran yang sedang berlangsung, sebagian besar di Lebanon tetapi beberapa juga di Suriah. Sebanyak 79 anggota kelompok teror lainnya, seorang tentara Lebanon, dan puluhan warga sipil juga telah tewas. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved