Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PM Israel Akan Ganti Kepala Staf IDF: Komandan Roket Jihad Islam Tewas di Gaza

Militer Israel (IDF) mengeklaim Ahmed Ayesh Salama al-Hashash, yang memimpin rangkaian roket Jihad Islam di Rafah, tewas dalam serangan.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Kepala Staf IDF Herzi Halevi. Militer Israel (IDF) mengeklaim Ahmed Ayesh Salama al-Hashash, yang memimpin rangkaian roket Jihad Islam di Rafah, tewas dalam serangan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Tel Aviv - Seorang komandan unit roket Jihad Islam Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Jalur Gaza selatan pada Senin 16 September 2024.

Militer Israel (IDF) mengeklaim Ahmed Ayesh Salama al-Hashash, yang memimpin rangkaian roket Jihad Islam di Rafah, tewas dalam serangan di zona kemanusiaan yang ditetapkan Israel di wilayah Khan Younis.

Al-Hashash adalah sumber penting dalam rangkaian roket Jihad Islam, dan di tengah perang ia bertanggung jawab untuk mengarahkan serangan terhadap Israel dari zona kemanusiaan.

Emanuel Fabian dari TOI melaporkan, militer Israel mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi korban sipil dalam serangan tersebut, dan menuduh kelompok teroris di Gaza “secara sistematis” menggunakan lokasi sipil untuk melakukan teror.

Netanyahu Akan Pilih Kepala IDF

Laporan tentang kesepakatan yang muncul antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan ketua New Hope Gideon Sa'ar mengatakan keduanya telah sepakat untuk bersama-sama memilih kepala staf IDF baru.

Sa'ar diperkirakan akan diangkat menjadi menteri pertahanan jika Netanyahu memecat kepala pertahanan saat ini Yoav Gallant.

Baik harian Haaretz maupun Ynet mengatakan bahwa penggantian Letjen Herzi Halevi merupakan bagian dari kesepakatan. Namun, Haaretz melaporkan bahwa belum jelas apakah mereka bermaksud menunggu Halevi mengundurkan diri sebagai kepala staf IDF atau memaksanya keluar.

Berdasarkan kesepakatan yang muncul untuk membawa partai Harapan Baru ke dalam koalisi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemungkinan akan memberikan hak veto kepada ketua partai Gideon Sa'ar atas langkah-langkah yang terkait dengan perombakan peradilan yang kontroversial, situs berita Walla melaporkan.

Laporan yang tidak memiliki sumber tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut dan muncul di tengah banyaknya laporan bahwa Netanyahu sedang bersiap untuk memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan mempertimbangkan untuk menunjuk Sa'ar sebagai penggantinya.

Sa'ar, mantan menteri kehakiman, telah menyatakan penentangannya terhadap sebagian besar reformasi peradilan yang menurut para kritikus merusak demokrasi Israel. Reformasi tersebut sebagian besar ditangguhkan di tengah protes massa dan pecahnya perang.

Jika jabatan menteri pertahanan tidak berhasil, Sa'ar mungkin akan menerima jabatan menteri luar negeri sementara Israel Katz mengambil alih posisi Gallant, demikian dilaporkan Channel 12. Disebutkan pula bahwa anggota Knesset dari New Hope, Ze'ev Elkin dan Sharren Haskel, mungkin akan ditawari jabatan menteri.

Kantor Perdana Menteri membantah adanya negosiasi dengan Sa'ar, dan juru bicara Sa'ar mengklaim tidak ada "hal baru" dalam masalah tersebut. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved