Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilgub Sulut

Peta Politik Sulawesi Utara Dinamis, Baso Affandi : 3 Paslon Berpeluang Besar Menang Pilgub

Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara, dinamika dukungan para pasangan calon (paslon) masih terus berubah.

HO
Baso Affandi, Konsultan Politik Sulut 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dengan waktu tersisa dua bulan menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut), dinamika dukungan para pasangan calon (paslon) masih terus berubah.

Data terbaru yang dirilis oleh sebuah lembaga riset pun menjadi sorotan.

Menurut Baso Affandi, konsultan politik, data yang dihasilkan tersebut patut disyukuri oleh semua pihak, meskipun tidak bisa dijadikan sebagai penentu hasil akhir pemilihan.

Baso Affandi menegaskan bahwa hasil riset yang dipublikasikan belum menjadi penentu mutlak pemenang pemilu.

"Data riset hanyalah potret situasi jika pemilihan dilakukan di hari pengambilan sampel," ujarnya, Jumat (13/9/2024).

Menurutnya, dinamika politik dan peta dukungan masih sangat terbuka hingga hari pemilihan, di mana kampanye yang lebih masif akan berperan penting dalam mengubah persepsi dan pilihan pemilih.

Ia juga menyoroti bahwa hingga saat ini, ketiga paslon belum secara signifikan melakukan kampanye yang masif untuk meyakinkan masyarakat.

"Belum ada kandidat yang benar-benar memberikan garansi kuat kepada masyarakat jika terpilih," tambahnya.

Ketiga pasangan calon dalam Pilgub Sulut 2024 memiliki keunggulan masing-masing.

Misalnya, pasangan Elly Engelbert Lasut - Hanny Joost Pajouw (E2L-HJP) yang kini diperkuat oleh hasil survei yang menunjukkan popularitas mereka yang tinggi.

Namun, Affandi mengingatkan bahwa hasil survei tidak selalu menjadi jaminan kemenangan.

"Contohnya pada Pilpres, meskipun Ganjar-Mahfud unggul di survei awal, pergerakan strategi politik Prabowo-Gibran berhasil mengubah hasil hingga memenangkan kontestasi," jelasnya.

Sementara itu, pasangan Steven Kandouw-Denny Tuejeh (SKDT) yang diusung oleh partai berkuasa juga memiliki keunggulan.

Keterkaitan antara Gubernur Sulut dengan pasangan ini, menurut Affandi, menjadi salah satu faktor yang sulit dipisahkan.

"Sulit untuk memisahkan posisi Gubernur yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum PDI Perjuangan dan Ketua PDI Perjuangan Sulawesi Utara. Ini jelas menjadi energi tambahan bagi SKDT," katanya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved