H+1 Pilkada, Pendukung E2L-HJP Padati Kediaman Elly Lasut, Sebagian Gelar Konvoi di Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pendukung paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Elly Engelbert Lasut-Hanny Joost Pajouw mendatangi kediaman Elly Lasut di Bumi Nyiur, Wanea, Manado, Kamis (24/11/2024).

Mereka berdatangan sejak tengah hari. Sebagian besar berasal dari Manado dan sekitarnya. 

Beberapa di antaranya membawa atribut seperti bendera dan spanduk bergambar E2L-HJP. 

Iwan, salah satu relawan mengungkapkan, mereka datang untuk memberi dukungan kepada E2L-HJP. Pasalnya, menurut Iwan, berdasarkan data real count internal Partai Demokrat, pasangan nomor urut 2 itu unggul di angka 35 persen. 

"Karena itu kami meminta seluruh relawan mengawal proses perhitungan suara," katanya. 

Sementara itu, sebagian pendukung E2L-HJP melakukan konvoi di Kota Manado. Massa yang jumlahnya ratusan menumpangi mobil dan berkendara motor. 

Mereka berkumpul di depan Sekretariat DPD Partai Demokrat, kompleks Perumahan Citraland Kairagi. 

"Kami yakin E2L HJP menang, makanya torang mo rayakan," kata Laurens, koordinator relawan lainnya. 

Sebelumnya, E2L-HJP melalui Tim Kemenangan Daerah mengimbau seluruh pendukung memenangkan diri dalam menyimpulkan hasil pilkada saat ini.

Timkamda E2L-HJP, Linda Somba dalam menegaskan, data pada Job Desk Pilkada E2L HJP sampai pukul 21.15 menunjukkan E2L HJP unggul pada angka 35.87 persen.

"Data sementara itu akumulasi dari berasal dari hampir 2.700 C1 yang dikirimkan para saksi di TPS dari 15 kabupaten kota di Sulawesi Utara," jelasnya malam ini. 

Karena itu E2L-HJP menyerukan kepada seluruh simpatisan dan pendukung untuk tetap tenang sambil menantikan perkembangan selanjutnya. "Kami masih sangat optimis bahwa kemenangan ada di depan mata," kata Linda yang juga Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sulut. 

Cawagub Sulut, Hanny Joost Pajouw sebelumnya mengimbau pendukung agar mengawal suara yang ada. "Mari sama-sama kita jaga, dari TPS sampai di KPU," ujar Hanny di kediaman E2L. 

Ia juga mengimbau para saksi-saksi mengawal bukan hanya pada perhitungan suara tetapi juga mengikuti jalannya kotak suara sampai ke kecamatan.

“Saksi itu harus memperhatikan betul jumlah surat suara yang datang. Jadi itu harus sama dengan jumlah DPT, dengan jumlah surat suara yang ada dalam kotak. Perbedaan surat suara dan DPT itu bisa terjadi karena faktor kesengajaan dengan kepentingan tertentu,” katanya.(ndo)