Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kunjungan Paus Fransiskus

Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia: Testimoni Berisi Doa dan Harapan, hingga Respon Habib Jafar

Pesan perdaiaman disampaikan Habib Jafar Al Hdar dalam menyambut kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. 

Editor: Rizali Posumah
HO/Wartakota
Paus Fransiskus memiliki jadwal yang padat dalam kunjungannya di Indonesia. Saat ke Istana Negara ia menuliskan testimoni berisi doa dan harapan. Kedatangannya turut mendapat sambutan dari para cendekiawan Muslim termasuk Habib Ja'far. 

 Pada hari Rabu kami akan mengunjungi para pemimpin politik negara ini dan mengadakan pertemuan dengan pendeta Indonesia yang membantu mendorong pertumbuhan Gereja Katolik di Asia.

Presiden Indonesia Joko Widodo menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan mengatakan dalam pernyataan siaran bahwa "Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama untuk membina perdamaian dan persaudaraan, serta menjamin kesejahteraan umat manusia."

Pada hari Kamis, Paus akan berpartisipasi dalam pertemuan lintas agama di masjid Istiqlal Jakarta dengan perwakilan dari enam agama yang diakui secara resmi di Indonesia: Islam, Buddha, Konghucu, Hindu, Katolik, dan Protestan.

Masjid ini merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, dan terletak di seberang katedral Katolik utama ibu kota, Our Lady of Assumption, cukup dekat sehingga azan dapat didengar selama Misa.

Kedua bangunan tersebut dihubungkan oleh "Terowongan Persahabatan" bawah tanah yang akan dikunjungi Fransiskus bersama imam besar, Nasaruddin Umar, sebelum mereka menandatangani deklarasi bersama.

Ribuan orang diperkirakan akan menghadiri acara Fransiskus minggu ini.

Termasuk Misa pada Kamis sore di stadion utama Jakarta yang diperkirakan akan menarik sekitar 80.000 orang.

"Ini merupakan sebuah kebahagiaan bagi negara kami, khususnya bagi kami umat Katolik," kata Elisabeth Damanik, seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun di luar Misa yang dihadiri banyak orang pada hari Minggu di Our Lady of the Assumption.

 "Semoga kunjungan Paus dapat membangun toleransi beragama di negara kita tercinta, Indonesia."

Ada juga harapan bahwa Fransiskus, yang dikenal karena advokasi lingkungannya, akan berbicara tentang masalah polusi udara di Jakarta, yang disebabkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara, gas buang kendaraan, pembakaran sampah, dan pabrik.

"Polusi di Jakarta sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan. Itulah sebabnya kehadiran Paus dapat memberikan manfaat dalam pembahasan isu lingkungan," kata pekerja pemerintah Erik Sebastian Naibaho, 26 tahun.

Meski demikian saat tiba di Indonesia Paus Fransiskus terus menyapa warga.

Meskipun pemimpin Gereja Katolik berusia 87 tahun itu  menempuh perjalanan selama 13 jam.

Dalam perjalanan dari bandara ke Kedubes Vatikan di Jakarta, Paus Fransiskus  duduk di depan mobil itu di sebelah sopir.

Paus Fransiskus beberapa kali melambaikan tangan ke luar jendela dan tersenyum.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved