Liputan UMKM
Cerita Noni dan Maigel, Pasutri Disabilitas Fisik Berdaya Bareng CIMB Niaga di Manado
Noni (50) dan suaminya, Maigel tengah bersantai. Tepat di dekat etalase kaca berisi beragam lauk ikan dan ayam.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alpen Martinus
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasana depan Kampus Politeknik Negeri Manado di Kelurahan Buah Kecamatan Mapanget, Kota Manado begitu ramai.
Hiruk pikuk mahasiswa hilir mudik. Mobil motor lalu lalang hampir saban detik. Di sebuah warung makan yang berhadapan gerbang kampus, suasana tak terlalu ramai.
Noni (50) dan suaminya, Maigel tengah bersantai. Tepat di dekat etalase kaca berisi beragam lauk ikan dan ayam.
Baca juga: Politeknik Negeri Manado Edukasi Pelaku UMKM di Desa Kolongan Minut Sulawesi Utara
"Tadi siang ramai sekali. Sudah sore jadi sepi. Malam bisa ramai lagi," kata Noni Anatje Pangajow kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (27/8/2024) sore.
Keterbatasan fisik tak membuat Noni dan suaminya kalah. Sudah hampir setahun mereka mengusahakan rumah makan itu. Warung Ceria namanya. Buka Minggu hingga Senin, Sabat tutup.
"Sudah tujuh bulan, kita teruskan sewa ruko dari kerabat," kata Maigel (43) yang punya nama lengkap Kokali Maigel Manggasa.
Warung itu menyediakan menu nasi campur. Noni menjualnya Rp 15 ribu per porsi. Itu sudah termasuk es teh. "Nasinya diambil sendiri, sesuai kemampuan makan," kata Noni.
Selain warung makan, Gracia Manggasa (22), putri semata wayang mereka menjual aneka minuman dingin. Pop Ice, shake dan sejenisnya.
Sehari-hari, Gracia yang ke pasar dan memasak. Mereka juga dibantu ibunya Noni. Aktivitas mereka dimulai subuh. Saat Gracia ke pasar, Noni dan suami menyiapkan tempat, menyiapkan bumbu dan lainnya.
"Setelah tutup, malam kami bersihkan bumbu, atur peralatan, setiap hari begitu. Kadang bosan tapi ya begitu, namanya berusaha," ujar Noni.
Ia bersyukur, dari usaha itu mereka diberkati. Omset mereka rata-rata Rp 1 jutaan per hari. Sementara keuntungan bersih rata-rata Rp 500 ribuan. "Kita bisa bayar cicilan bank," kata Noni.
Mereka bercerita, bisa menjalankan usaha ini berkat pembiayaan dari CIMB Niaga yang bekerja sama dengan Berdaya Bareng, organisasi nirlaba yang memberdayakan penyandang disabilitas.
Pasutri ini dipertemukan dengan Berdaya Bareng pada pertengahan tahun 2022. Waktu itu Noni diajak teman sesama anggota PPDFI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia).
"Katanya mau ada pelatihan dan bantuan, ya ikut. Tidak terpikir dan berharap mau kredit, kami tahu diri," katanya.
Sewaktu ikut sosialisasi Noni mengandalkan keahliannya menjahit. Sementara suaminya, keterampilan servis peralatan elektronik.
Kisah Pasutri Jemmy Runtu dan Magdalena Sumigar, Hadirkan Kantin Murah Meriah di Manado |
![]() |
---|
Teman Kopi Hadirkan Sensasi Kopi Keliling dengan Sepeda Listrik Pertama di Manado |
![]() |
---|
She's So Juicy, Segarnya Cold Pressed Juice dari Bitung yang Cocok untuk Gaya Hidup Sehat |
![]() |
---|
Gula Aren Seho Sirop Asal Tomohon Sulawesi Utara, Nikmat Dipadukan dengan Kopi |
![]() |
---|
Nikmati Ayam Serundeng Ipezzadap, Makanan Favorit Pengunjung di Jangkar Sandar Kawasan Megamas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.