Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado

Inovasi BPOM Manado, Pintu Mapalus Kawanua Mudahkan UMKM Urus Perizinan

Agus mengungkapkan, Aplikasi Pintu Mapalus Kawanua sebagai bukti kepedulian BPOM Manado kepada UMKM. 

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alpen Martinus
HO
Peluncuran Pintu Mapalus Kawanua oleh Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Kepala BPOM Manado, Agus Yudi Prayudana di Four Points Manado, Kamis (22/8/2024). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado berinovasi untuk memberi pelayanan maksimal kepada pelaku UMKM di Sulawesi Utara.

BPOM meluncurkan inovasi Pintu Mapalus Kawanua. Aplikasi layanan digital terintegrasi ini diluncurkan Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Kepala BPOM Manado, Agus Yudi Prayudana di Manado, Kamis (22/8/2024). 

Agus mengungkapkan, Aplikasi Pintu Mapalus Kawanua sebagai bukti kepedulian BPOM Manado kepada UMKM. 

Baca juga: BPOM Manado Gelar Booth Konsultasi UMKM Bersama Disperindag dan PTSP, Ini Tujuan Utamanya

Ia mengungkapkan, untuk awalnya aplikasi ini difokuskan ke pelaku UMKM di Kota Manado. Alasannya, dari 30 ribuan UMKM di Sulut yang terkoneksi dengan BPOM, separuhnya ada di Manado. 

Pintu Mapalus Kawanua merupakan inovasi untuk memberi kemudahan akses perizinan pangan dan obat-obatan. 

Aplikasi ini bertumpu pada empat pilar, yakni kolaborasi, mengedepankan aspek literasi, digitalisasi dan penetrasi informasi. 

"Harus diakui banyak pelaku UMKM yang tidak mengetahui tentang proses registrasi perizinan keamanan pangan dan obat," kata Agus. 

Katanya, aplikasi dan layanannya dapat diakses kelompok rentan seperti disabilitas. Diungkapkannya, dengan adanya Pintu Mapalus Kawanua, UMKM lebih mudah mengurus perizinan. 

Sejauh ini, ungkap Agus, hanya sekitar 50 pelaku UMKM pangan yang memiliki izin edar (MD) dari hampir seribuan yang punya PIRT. 

"Ini juga butuh kolaborasi dengan Pemda untuk mengatasi mengecek. Batasnya tiga bulan, enam bulan bila belum ada izin edar, seharusnya dicabut," ujarnya. 

Di Pintu Mapalus Kawanua, BPOM juga memberi literasi lewat modul terkait keamanan pangan dan perizinan.

 Aplikasi ini juga dibekali teknologi AI (chatbot) yang melayani konsultasi virtual.

"Terkoneksi juga dengan layanan WhatsApp petugas untuk melayani masyarakat," katanya. 

Untuk tahap awal, terdapat 31 UMKM di Manado yang difasilutasi  mengakses pengurusan MD pangan lewat Pintu Mapalus Kawanua. 23 di antaranya bahkan sukses memiliki izin edar BPOM. 

Wali Kota Manado, Andrei Angouw memuji BPOM karena melakukan terobosan. "Memang tugas kita memfasilitasi, membantu. Pintu Mapalus Kawanua ini bagus karena memfasilitasi UMKM," kata Angouw. 

Karena itu, Andrei berharap pelaku UMKM di Manado memanfaatkan fasilitas yang ada. "Sarana sudah ada, memberi kemudahan. Manfaatkan agar kualitas produk semakin baik, terstandar," kata wali kota. 

BPOM dimintanya tetap menjaga kualitas pelayanan. "Tolong jaga kualitas. Jangan diukur dari berapa banyak yang kita kasih izin juga tapi kualitasnya," katanya.(ndo) 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved