STF Seminari Pineleng
70 Tahun Berkiprah, STF Seminari Pineleng Hasilkan 7 Uskup, Segera Kembangkan Program S-2
Pada acara puncak ini, STFSP juga memberikan penghargaan kepada staf pendidikan dan dosen yang telah berkarya 30 tahun atau lebih.
Penulis: maximus conterius | Editor: maximus conterius
Wuritimur menyebut itu semua yang menjadi dasar dan alasan panitia memilih tema ‘Berakar dari Budaya, Berkomitmen dalam Misi.

"Tetap dalam jati diri dalam keragaman budaya," tekannya.
Ia mengatakan, budaya punya andil pada komitmen akan misi. "Ini agar tidak melupakan siapa kita sebagai institusi pendidikan calon imam," ujarnya.
Dalam mencapai tujuan, lanjut dia, STFSP punya banyak tantangan. Maka itu, "Bantuan dari stakeholder sangat diperlukan."
Merayakan momen Dies Natalis Ke-70, banyak kegiatan dibuat. "Ada seminar nasional dan internasional. Juga penerbitan buku kenangan dan buku ilmiah," ujarnya.

Untuk ke depan, ada juga rencana pengembangan. "Ada program S-2 filsafat dan pembangunan gedung baru untuk S-2," katanya.
Pada acara ini juga diluncurkan buku ilmiah "Berakar dalam Budaya, Berkomitmen dalam Misi" yang dipandu Pastor Dr Johanis Montolalu. "Ini bagian dari afirmasi dan konfrontasi para penulis bergumul dengan tema ini," kata Montolalu.
Ketua STFSP Pastor Dr Barnabas Ohoiwutun MSC mengatakan, STFSP bertahan karena kasih setia dan kemurahan Tuhan.
Dalam kesempatan ini, ia juga melaporkan perkembangan kampus. "STFSP satu dari tiga universitas swasta di Keuskupan Manado yang terakreditasi B," ujar dia.
Ia juga menjelaskan program S-2 yang akan dikembangkan. "Tinggal perbaikan sedikit," katanya.

Pada acara puncak ini, STFSP juga memberikan penghargaan kepada staf pendidikan dan dosen yang telah berkarya 30 tahun atau lebih.
Penghargaan untuk staf pendidikan diberikan kepada Welly Lumi.
Sementara untuk dosen yang berkarya 30 tahun atau lebih diberikan kepada Pastor Dr Cardo Renwarin, Pastor Prof Dr Johanis Ohoitimur MSC, Pastor Dr Johanis Montolalu, dan Pastor Dr Albertus Sujoko.
Mereka diberi piagam penghargaan dan pin emas yang diberikan oleh Pastor Amri Wuritimur yang juga Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Katolik Keuskupan Manado.
Dalam sharingnya, Pastor Yong, sapaan akrab Pastor Johanis Ohoitimur, mengaku mengajar dari 1989 sampai 2024.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.