Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB di Papua

Kronologi Tewasnya Glen Malcolm Conning Pilot Helikopter Dibunuh KKB di Papua

Jasad Glen Malcolm Conning dibakar bersama helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service jenis IWN, MD 500 ER PK di Distrik Alama

Editor: Alpen Martinus
Dok. Pribadi/Istimewa/Handout
Sosok Glen Malcolm Conning, Pilot yang Ditembak KKB Papua di Mimika, Asal Selandia Baru. 

Beberapa hari lalu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) memutuskan untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens, setelah disandera selama kurang lebih 1 tahun 6 bulan.

Keputusan ini diungkapkan oleh Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom melalui pesan suara yang diterima Kompas.com pada Sabtu (3/8/2024).

Sebby menjelaskan, ia telah menghubungi Panglima Tertinggi TPNPB Egianus Kogoya dan dimintai pertimbangan terkait pembebasan Philips.

"Pada tanggal 3 Agustus 2024, saya berbicara langsung melalui video call dengan Panglima Egianus Kogoya mengenai pembebasan pilot," katanya.

Setelah memberikan masukan terkait berbagai keuntungan dan kerugian dari penyanderaan Philips, diputuskan bahwa pilot Susi Air tersebut akan dibebaskan.

"Saya sudah memberikan saran tentang untung rugi pilot ini kami tahan semuanya dan panglima dan pasukan, mereka mengerti dan menyetujui untuk bebaskan pilot. Dan mereka meminta juru bicara dengan kepala staf bisa mengeluarkan proposal untuk membebaskan pilot," ucap Sebby.

Selain itu, Sebby menyampaikan pesan dari Egianus agar seluruh tokoh Papua, baik dari kalangan gereja maupun pemerintahan, dapat bersepakat mengenai pembebasan ini yang dilakukan atas dasar kemanusiaan.

Aparat pemerintahan dan militer juga diminta untuk tidak membuat ancaman.

"Jika Anda ingin berbicara dengan pilot, Anda perlu datang dan berbicara langsung dengan pasukan di lapangan," kata Sebby.

Philips Mehrtens diculik dan disandera oleh TPNPB OPM sejak 7 Februari 2023.

Dia ditawan saat pesawat Susi Air yang dipilotinya mengirim logistik di provinsi Papua Pegunungan.

2. Aksi Premanisme Lakukan Kriminal Kalau Kehabisan Uang

Serangkaian kejahatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dinilai sebagai aksi premanisme. Mereka bukan kelompok yang laik diperhitungkan secara internasional.

“Ini (KKB) sebagian kecil. Jangan dianggap ini kelompok besar. Itu terlalu dibesar-besarkan kadang-kadang," kata Laksamana Yudo Margono saat masih menjabat Panglima TNI, Rabu (22/2/2023) lalu.

Menurut Yudo, KKB ini mencari perhatian (caper) dengan melakukan serangkaian kejahatan kriminal. Terutama ketika kehabisan uang.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved