Sejarah
Sejarah Hari Ini, Agresi Militer Belanda I Berakhir, Pusat Ekonomi di Sumatra dan Jawa Direbut
Agresi Militer Belanda 1 dimulai pada tanggal 21 Juli 1949. Dengan kekuatan 120.000 personel tentara, Belanda menggempur Jawa dan Sumatera.
Serangan Belanda yang berhasil menerobos pertahanan TNI ini membuat TNI tersadar, bahwa dengan strategi pertahanan dengan kondisi pasukan dan persenjataan yang kurang memadai hanya akan membuang-buang tenaga.
Akhir Agustus 1947, pasukan Siliwangi kembali menyusun kekuatan dengan memanfaatkan kondisi alam atau medan pertempuran, di mana pasukan TNI lebih menguasai medan tersebut dibanding Belanda.
Selain itu, TNI juga menyusun kekuatan pertahanan gerilya.
Serangan gerilya ini ditujukan pada sektor-sektor penting, seperti jalan-jalan penghubung, jalur logistic, dan pos Belanda.
Pada prakteknya, serangan gerilya yang dilakukan pasukan Siliwangi di Jawa Barat mampu melumpuhkan usaha perkebunan yang merupakan sektor ekonomi penting bagi Belanda.
Di Sumatera, Belanda mampu menguasai perkebunan di sekitar Medan serta tambang minyak dan batu bara di sekitar Palembang.
Dalam buku Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia (1991) karya A.H Nasution, Agresi Militer Belanda I memperoleh kecaman dari dunia Internasional, termasuk PBB.
India dan Australia mengajukan permasalahan Agresi Militer Belanda I untuk dibahas pada agenda sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 31 Juli 1947.
Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB meminta kedua belah pihak menghentikan peperangan ini.
Karena itu, gencatan senjata diadakan pada 4 Agustus 1947.
Gencatan senjata ini kemudian ditetapkan secara resmi oleh Dewan Keamanan PBB pada tanggal 25 Agustus 1947.
Namun, gencatan senjata ini tidak berlangsung lama, karena Belanda kembali melancarkan Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948.
Dampak
Dilansir dari Intisari Online, Agresi Militer Belanda I memiliki dampak yang signifikan bagi Indonesia maupun Belanda.
Dari sisi Indonesia, agresi ini menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan materiil.
Jumlah korban jiwa Indonesia akibat agresi ini mencapai 8.000 orang, sedangkan jumlah korban jiwa Belanda sekitar 600 orang.
Kisah Supriyadi, Menhan & Panglima Tentara RI Pertama yang Tak Pernah Muncul, Pejuang PETA di Blitar |
![]() |
---|
Sejarah Hari Lahir TNI 5 Oktober 1945: Berawal dari Badan Keamanan Rakyat yang Dibentuk PPKI |
![]() |
---|
Kisah Samurai Legendaris Inspirasi Karakter Rurouni Kenshin, Disingkirkan Pemerintah yang Ia Bela |
![]() |
---|
Perdebatan Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kemanusiaan Pasca-G30S 1965 |
![]() |
---|
Soe Hok Gie tentang Tahanan Politik Setelah G30S: Kita Tak Lebih Baik dari Pemerintah Hindia Belanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.