Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Penjelasan Ahli Pangan Terkait Daging Panggang Bisa Sebabkan Risiko Kanker

Namun rupanya para ahli sudah kerap memperingatkan risiko metode ini. Memanggang bahkan bisa jadi metode memasak yang lebih berisiko.

Editor: Isvara Savitri
Pexels.com/Luis Quintero
Ilustrasi memanggang daging. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Makanan yang dipanggang sering menjadi menu favorit banyak orang.

Namun rupanya para ahli sudah kerap memperingatkan risiko metode ini.

Memanggang bahkan bisa jadi metode memasak yang lebih berisiko.

Pasalnya, memanggang bisa membentuk dua bahan kimia yang berkaitan dengn kanker.

Dua bahan kimia tersebut adalah Amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Keduanya terbentuk ketika daging seperti ayam, ikan, atau sapi dimasak pada suhu tinggi atau di atas api terbuka.

Apa Risiko Memanggang Daging?

Dua bahan kimia berbahaya yang terkait dengan pemanggangan dapat terbentuk secara alami saat daging berotot.

Termasuk daging sapi, babi, ikan, atau unggas dimasak pada suhu yang sangat tinggi atau di atas api terbuka.

Pembentukan HCA meningkat seiring dengan meningkatnya suhu dan lama waktu memasak.

Baca juga: Drama di Manchester United Usai, Jadon Sancho dan Erik ten Hag Bahagia Saling Membutuhkan

Baca juga: Lirik Lagu Cukup Berteman - Defri Juliant, ft Zicha Anesha

Misalnya, ayam panggang atau steak memiliki konsentrasi HCA yang tinggi.

Sementara HCA terbentuk dari reaksi di dalam daging itu sendiri, PAH terbentuk sedikit berbeda.

Yaitu ketika lemak dan sari daging jatuh ke api terbuka, akan terbentuk asap, yang akan meninggalkan zat kimia PAH di permukaan daging.

PAH juga ditemukan dalam asap rokok dan asap knalpot mobil.

Hal ini dijelaskan oleh Darin Detwiler, PhD , penulis, konsultan, dan profesor kebijakan pangan di Northeastern University College of Professional Studies.

Ilustrasi salmon panggang saus bawang.
Ilustrasi salmon panggang saus bawang. (Pexels.com)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved