Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Atlet Olimpiade Paris 2024

Sosok Nada Hafez, Atlet Anggar yang Bertanding di Olimpiade Paris 2024 dalam Kondisi Hamil 7 Bulan

Sosok Nada Hafez. Atlet Anggar Mesir yang bertanding di Olimpiade Paris 2024 dalam kondisi hamil 7 bulan. Peraih Medali Olimpiade.

Editor: Frandi Piring
Instagram @nada_hafez
Sosok Nada Hafez, Atlet Anggar dari Mesir yang Bertanding di Olimpiade Paris 2024 dalam Kondisi Hamil 7 Bulan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Nada Hafez, atlet Anggar asal Mesir yang ikut berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 dalam kondisi hamil 7 bulan.

Nada merupakan atlet yang berasal dari Kairo.

Ia adalah salah satu atlet peraih medali Olimpiade sebanyak tiga kali.

Sosok Nada Hafez menjadi perhatian saat membela negaranya di Olimpiade edisi kali ini.

Sebab, Nada bertanding di Olimpiade Paris 2024 dalam kondisi hamil.

Nada bahkan dapat mengalahkan lawan yang peringkatnya lebih tinggi dan melaju ke babak 16 besar.

Langkah Nada Hafez di Olimpiade Paris 2024 harus terhenti di babak perdelapan final.

Sosok Nada Hafez, Atlet Anggar dari Mesir yang Bertanding di Olimpiade Paris 2024 dalam Kondisi Hamil 7 Bulan.
Sosok Nada Hafez, Atlet Anggar dari Mesir yang Bertanding di Olimpiade Paris 2024 dalam Kondisi Hamil 7 Bulan. (Instagram @nada_hafez)

Nada mengalahkan atlet anggar Amerika Serikat, Elizabeth Tartakovsky, di nomor individu sable (sabre).

Perjuangannya terhenti di babak 16 besar oleh atlet dari Korea Selatan, Hayoung Jeon, Senin (29/7/2024).

Hayoung menang atas Nada dengan skor 15-7.

Mengutip dari laporan kantor berita AFP, Hafez mulai bermain anggar pada usia 11 tahun di Mesir.

"Awalnya aku menekuni renang dan senam, tetapi kemudian aku harus meninggalkan senam dan bergabung dengan anggar secara kebetulan," katanya dalam komentar yang dirilis Federasi Anggar Internasional.

"Aku merasa ingin mencobanya setelah melihat temanku dan begitu kucoba, aku menyukainya."

Nada pernah berkompetisi di Olimpiade Rio 2016 dan Olimpiade Tokyo 2021—ditunda setahun karena pandemi Covid-19. Olahraga dengan senjata tajam ini menuntut kecepatan dan refleks dari para peserta.

Kendati pada akhirnya kandas di Paris, Hafez mengaku bangga dengan pencapaiannya di babak 16 besar di Grand Palais.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved