Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Tewas di Iran, Lahir di Kamp Pengungsian

Pria yang lahir pada 8 Mei 1963 di Kamp pengungsi Al-Shati, Jalur Gaza, ini gugur di usia 62 tahun di kediamannya pada Rabu 31 Juli 2024 dini hari.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Tangkapan layar YouTube Kompas.com
Pemimpin Hamas Ismail Abdul Salam Ahmad Haniyyah terbunuh dalam sebuah serangan di Teheran, Iran. Diduga kuat serangan tersebut dilakukan Israel. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemimpin Hamas Ismail Abdul Salam Ahmad Haniyyah terbunuh dalam sebuah serangan di Teheran, Iran yang diduga kuat dilakukan Israel. 

Pria yang lahir pada 8 Mei 1963 di Kamp pengungsi Al-Shati, Jalur Gaza ini gugur di usia 62 tahun di kediamannya pada Rabu 31 Juli 2024 dini hari, bersama seorang pengawalnya. 

Ismail Haniyyah berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, pada hari Selasa 30 Juli 2024.

Pihak Garda Revolusi Iran (IRGC) telah memberikan konfirmasi terkait kabar pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran.

Saat ini, IRGC sedang mempelajari dimensi pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran.

"Kami akan mengumumkan hasil penyelidikannya nanti," kata IRGC hari ini.

Dikutip dari Al Hadath, Ismail Haniyeh dan rekannya, Wassim Abu Shaaban dibunuh dengan menargetkan kediaman mereka di Teheran. Ismail Haniyeh terbunuh di tempat tidurnya.

Sementara itu, Anggota Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzouk, membenarkan pembunuhan Ismail Haniyeh yang disebutnya sebagai tindakan pengecut yang tidak akan sia-sia.

Hamas lalu mengeluarkan pernyataan resmi terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.

"Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, melainkan mereka hidup dan diberi rezeki oleh Tuhannya," kata Hamas mengutip Surat Ali 'Imran Ayat 169.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka atas putra-putra bangsa Palestina, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh rakyat bebas di dunia: Saudara laki-laki, pemimpin syahid dan pejuang Ismail Haniyeh, pemimpin gerakan, yang meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam perayaan pelantikan presiden baru Iran," lanjutnya.

"Kita milik Tuhan dan kepada-Nya kita akan kembali. Dan ini adalah jihad, kemenangan atau syahid," tambahnya, dikutip dari Al Quds

Jejak Perjuangan Ismail Haniyeh

Dilansir dari Al Jazeera, Ismail Haniyyah muncul sebagai kekuatan utama dalam gerakan pembebasan Palestina.

Seperti rekan-rekannya dan sejumlah politisi serta aktivis Palestina, dirinya telah lama menjadi incaran Israel.

Haniyeh dilahirkan oleh orang tua yang mengungsi dari kota mereka Asqalan (sekarang dikenal sebagai Ashkelon) ketika Israel dibentuk pada tahun 1948.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved