Polisi Dikeroyok Pesilat
Polisi Babak Belur Dikeroyok Ratusan Pesilat PSHT, Dipukuli saat Tegur Konvoi Agar Tak Menutup Jalan
Anggota Polisi yang berdinas di Mapolsek Kaliwates Jember tersebut dipukuli oleh ratusan pendekar di Simpang tiga Jalan Hayam Wuruk, Jember
TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh kasus pengeroyokan aparat kepolisian.
Diketahui seorang polisi dikeroyok kelompok yang diduga pesilat.
Korban yang merupakan polisi dipukuli ratusan pendekar.
Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di Jalan Hayam Wuruk depan Transmart, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Aksi tersebut terjadi berawal dari teguran polisi.
Agar para pesilat tidak menutup jalan saat konvoi.
Namun para pesilat diduga tak menggubris dan malah dikeroyok.
Akibat pengeroyokan tersebut harus menjalani perawatan medis.
Beginilah nasib polisi yang dihajar ratusan pesilat di Jember dan mobil dilempari batu.
Anggota Polisi yang berdinas di Mapolsek Kaliwates Jember tersebut dipukuli oleh ratusan pendekar di Simpang tiga Jalan Hayam Wuruk depan Transmart sekira pukul 02.00 WIB dini hari.
Kini anggota polisi tersebut harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum (RSU) Kaliwates Jember.
Karena wajahnya babak belur usai pukuli oleh pesilat.
Kapolsek Kaliwates Kompol Nurhadi mengungkapkan saat itu korban bersama empat polisi lain melakukan pengamanan jalur lalu lintas di simpang tiga Jalan Hayam Wuruk depan Transmart, ketika acara pengesahan pendekar baru perguruan silat.
"Sah-sah pesilat di padepokan-nya yang ada di Kecamatan Sukorambi. Kami perintahkan anggota untuk mengamankan jalur di simpang tiga transmart. Agar konvoi yang dilakukan pesilat ini tetap jalan dan tidak ganggu masyarakat," ujarnya.
Nurhadi mengungkapkan saat itu, anggota polisi yang bertugas mencoba memberi himbauan dan arahan, agar ratusan pesilat ini tidak menutup jalan di simpang tiga tersebut saat konvoi.
"Tetapi justru malah anggota kami yang dikeroyok oleh orang-orang konvoi tersebut. Setelah kejadian itu baru kami bawa ke rumah sakit," urainya.
Dia mengungkapkan wajah korban babak belur karena dihajar oleh ratusan pendekar silat yang konvoi ini.
Kini, polisi tersebut sedang menjalani perawatan medis.
"Korban mengalami luka-luka di muka, karena dikeroyok oleh orang banyak," kata Nurhadi.
Nurhadi mengatakan, aparat penegak hukum akan terus memburu para pendekar yang melakukan pemukulan tersebut, serta membawa kasus ini di meja hijau pengadilan.
"Kami tetap melakukan koridor proses hukum kasus ini. Sebab anggota kami melakukan pengamanan dengan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) lengkap malah dikeroyok," kata Nurhadi.
Mengingat ratusan pesilat ini juga melempari mobil polisi menggunakan batu.
Katanya, kendaraan dinas tersebut digunakan korban bersama dua temannya yang juga melakukan pengamanan.
Sementara itu, Ketua Cabang PSHT Jember, Jono Wasinudin akhirnya buka suara terkait siapa sebenarnya para pelaku penyerang anggota polisi tersebut.
Ketua Cabang PSHT Jember, Jono Wasinudin mengaku prihatin atas peristiwa ini.
Sebab anak buahnya tega melakukan pengeroyokan terhadap Anggota Polsek Kaliwates Jember itu.
"Kami juga memohon maaf. Kita juga siap untuk mencari dan menyerahkan pelakunya selama 1x24 jam," ujarnya saat rapat koordinasi di Mapolres Jember, Senin (22/7/2024).
Menurutnya, PSHT Cabang Jember menyerahkan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.
Supaya oknum pesilat ini mempertanggung jawabkan tindakan kriminalnya itu.
"Kami sudah bersepakat dan nanti kita akan rapat untuk mencari pelaku itu, dan Insyaallah selama 1x24 jam bisa tertangkap," kata Jono.
Lebih lanjut, Jono, juga berjanji untuk membantu anggota kepolisian mencari barang bukti dalam kasus tersebut, seperti rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Kami sudah punya semua buktinya dari CCTV dan lainnya. Bapak Kapolres juga mengharapkan agar kami tidak salah menangkap orang jadi nanti yang kita serahkan itu betul-betul pelakunya," imbuhnya.
Dia mengungkapkan bahwa pada 22 Juli 2024 dini hari, ribuan anggota PSHT yang melakukan konvoi merupakan serangkaian acara pengesahan anggota dari perguruan silat ini.
"Dari awal kami sudah menyampaikan kepada semuanya bahwa kegiatan yang ada di SH Terate adalah kegiatan sendiri, kita ramaikan sendiri itu sudah kita sampaikan. Namun menjelang doa bersama tadi malam ini memang kami selalu tekankan lagi jangan sampai ada kegiatan di luar dari tatanan yang sudah kami buat," kata Jono.
Oleh karena itu, Jono mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap anggota PSHT yang melakukan pengeroyokan terhadap polisi ini.
Lebih lanjut, Kata Jono, tak hanya sanksi hukum, pihaknya juga akan memberikan sanksi tersendiri sesuai dengan adab dan etika yang diterapkan dalam perguruan tersebut.
"Seperti sakral dan morinya akan kami ambil. Karena sebelum pengesahan sabuk putih warga. Kami sudah keliling melakukan penyuluhan dan atas nama warga besar PSHT sangat menyesal dengan kejadian tadi malam," jlentrehnya.
Menanggapi hal itu, Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi menyesalkan peristiwa pengeroyokan yang terjadi pada anggotanya.
Sebab Kondisi kamtibmas awalnya sudah kondusif telah tercoreng.
"Tapi atas peristiwa tadi malam, ini mencoreng nama baik kamtibmas di Kabupaten Jember. Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, Bayu mengaku sengaja memanggil pengurus PSHT ini.
Sebab anggota perguruan silat inilah yang telah melakukan penganiayaan terhadap polisi berpakaian dinas lengkap.
"Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Hari ini kami juga sudah memanggil seluruh ketua ranting dan ketua cabang PSHT di Jember untuk segera menuntaskan persoalan ini," ucapnya.
Sebatas informasi, korban saat itu bertugas bersama empat polisi lainnya untuk melakukan pengamanan lalu lintas di Simpang Tiga Jalan Hayam Wuruk depan Transmart Jember, untuk mengawal konvoi ratusan pendekar baru PSHT pukul 02.00 dini hari.
Saat itu, korban bersama empat rekannya mencoba memberikan imbauan kepada ratusan anggota PSHT itu, agar tidak menutup jalan raya supaya pengendara lain bisa lewat.
Namun saat itu, korban yang baru turun dari mobil patroli justru dihajar massa PSHT hingga babak belur di Simpang Tiga depan Transmart Jember.
Selain itu, Ratusan PSHT pun juga melempar mobil polisi menggunakan batu.
Kendaraan dinas tersebut yang ditunggangi korban dan dua temannya untuk bertugas mengawal konvoi para pendekar.
(Sumber TribunJatim/Imam Nawawi)
Diiringi Tangis, 5 Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah GMIM Pakai Rompi Pink Digiring ke Malendeng |
![]() |
---|
Warga Tumpaan Minsel Sulut Rugi Ratusan Juta Rupiah, Ikan Mas dan Mujair Milik Mereka Mati Misterius |
![]() |
---|
Olly Dondokambey Melayat ke Rumah Almarhum Joel Tanos |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Manado Besok Jumat 8 Agustus 2025, Daftar Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Sulawesi Utara Kamis 7 Agustus 2025, Cek Daerah Mana yang Diguyur Hujan Sore Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.