Bolmut Sulawesi Utara
Tambang Emas tanpa Izin di Bolmut Sulut tak Tersentuh Hukum, Warga Kirim Surat Terbuka ke Kapolres
Terkait hal itu, salah satu tokoh masyarakat di Bintauna Asriadi Lakoro menyampaikan surat terbuka untuk Kapolres Bolmut AKBP Juleigtin Siahaan.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOROKO - Pertambangan emas tanpa ijin (PETI) di Hutan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Sulawesi Utara (Sulut), seperti tidak ada yang bisa menghentikan, termasuk aparat penegak hukum (APH).
Pasalnya meskipun sudah berulang-ulang kali dikeluhkan masyarakat.
Namun aktivitas ilegal tersebut masih saja berlangsung.
Baca juga: Aturan Baru Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan dan Keagamaan Diizinkan Kelola Pertambangan
Terkait hal itu, salah satu tokoh masyarakat di Bintauna Asriadi Lakoro menyampaikan surat terbuka untuk Kapolres Bolmut AKBP Juleigtin Siahaan.
Surat terbuka tersebut disampaikanya melalui postingan Facebook @Asriadi Lakoro.
Berikut isi surat terbuka masyarakat Bolmut kepada Kapolres terkait aktivitas tambang emas tanpa izin yang merusak lingkungan :
Surat Terbuka untuk Tuanku Kapolres Bolmut
Kepada Yth. Kepala Kepolisian Resor Bolaang Mongondow Utara.
Di tengah gemuruh gelombang perlawanan yang makin menderu, saya, seorang masyarakat kecil, ingin mengungkapkan rasa gelisah yang mengusik sanubari.
Hutan Bintauna, yang dahulu menjadi paru-paru alam dan cagar keindahan, kini terancam oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab yang menambang emas secara ilegal dengan menggunakan excavator.
Mereka, para perusak alam, merampas bukan hanya kekayaan bumi, tetapi juga harapan generasi mendatang.
Pak Kapolres, Tuanku yang gagah perkasa pimpinan Polres Bolmut, saya menyadari bahwa anda dan sebagian besar dari anak buah anda yang bertugas disini bukanlah warga bumiputera Bolmut.
Namun, saya menyampaikan, barangkali sudah banyak prajurit kalian yang lupa, maka ingatlah apa itu semangat Bhayangkara.
Sejarah telah mencatat bahwa pasukan Bhayangkara, yang dibentuk oleh Majapahit dibawah kepemimpinan Mahapatih Gajah Mada, bukan sekadar penjaga raja dan kerajaannya (apalagi menjaga cukong pemodal).
Mereka adalah simbol keadilan dan pelindung rakyat dari kezaliman.
Ini Pesan Sirajudin Lasena Saat Buka STQH ke-IX Tingkat Kabupaten Bolmut Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Jalankan Tugas Perdana Sebagai Wakil Bupati Bolmut, Aditya Pontoh Pantau Harga Sembako |
![]() |
---|
Efisiensi Anggaran, Pemkab Bolmut Bakal Kehilangan Dana Rp 32,8 Miliar, Sesuai Instruksi Prabowo |
![]() |
---|
Bupati Bolmut Terpilih Sirajuddin Lasena Jaga Kebugaran Tubuh Jelang Pembekalan di Akmil Magelang |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Data Rumah Warga Terdampak Banjir di Bolmut Sulawesi Utara, Ratusan Orang Jadi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.