Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Mahfud MD Ajak Masyarakat Menerima Hasil Pemilu: yang Menang Harus Diakui, Jangan Marah Melulu

Mahfud MD mengajak masyarakat untuk menebalkan rasa nasionalisme dan tetap mencintai Tanah Air Indonesia pada perayaan Tahun Baru Islam.

Tribunnews.com
Mahfud MD Ajak Masyarakat Menerima Hasil Pemilu: yang Menang Harus Diakui, Jangan Marah Melulu 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Menko Polhukam, Mahfud Md, mengatakan Pemilu 2024 sudah selesai dan yang pemenangnya harus diakui.

Ia pun bahkan sudah bersiap menyongsong pemerintahan baru nantinya.

Mahfud MD tak lupa mengatakan jika pihak yang kalah harus mengakui presiden dan wakil presiden terpilih.

Mantan calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengajak masyarakat untuk menebalkan rasa nasionalisme dan tetap mencintai Tanah Air Indonesia pada perayaan Tahun Baru Islam.

Menurut Mahfud, pihak yang kalah harus mengakui kemenangan calon presiden-wakil presiden terpilih dan tidak perlu marah-marah.

Baca juga: Profil Masoud Pezeshkian, Dokter Bedah Jadi Presiden Iran, Sosok Moderat dan Berpikiran Reformatif

Pesan tersebut Mahfud sampaikan saat memberikan tausiah dalam peringatan Tahun Baru Hijriah 1446 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

“Pemilu? Selesai, ya sudah. Yang menang harus diakui, (yang kalah) jangan marah-marah melulu, enggak bisa. Itu tidak berkeadaban namanya,” kata Mahfud, Minggu (7/7/2024).

Mahfud mengatakan, meskipun seorang calon merasa menjadi yang paling hebat, tetapi kenyataannya ia tidak dipilih oleh rakyat.

Karena itu, pihak yang kalah harus mengakui calon terpilih dan selanjutnya kembali membangun peradaban.

“Apapun variasi yang mendekati, itu harus kita akui, lalu apa? Mari membangun peradaban,” tutur Mahfud.

Menurut guru besar Ilmu Hukum Tata Negara itu, pemilu merupakan salah satu bentuk keadaban manusia dalam membangun pemerintahan.

Indonesia, kata Mahfud, sudah melaksanakan tiga sila dalam Pancasila, yakni ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan seluruh rakyat Indonesia.

Namun, saat ini sila keempat mengenai kebijaksanaan dalam musyawarah dan perwakilan serta sila kelima keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia belum dilaksanakan.

Padahal, kelima sila itu menjadi modal untuk mencapai Indonesia emas pada 2045 atau saat negara ini berusia 100 tahun.

“Terkadang keadilan itu diperjualbelikan. Itu yang penting kita bangun dorong pemerintahan dari seluruh jajaran,” ujar Mahfud.

Mahfud Bicara soal Elektabilitas dan Moralitas

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved