Kabar Terkini Jelang Pilgub Sulawesi Utara : Demokrat Ingin Duetkan E2L-YSK, Olly Endorse Steven

Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey menyebut Steven Kandouw sebagai suksesornya di Pilgub Sulut 2024. Hal itu ia sampaikan saat berkunjung ke jemaat GMIM Nafiri Tempang dan GMIM Eben Haezer Ampreng, Langowan, Minahasa, Minggu (7/7/2024).

“Masa tugas sebagai gubernur akan berakhir Desember nanti. Nda usah ragu-ragu, yang akan melanjutkan Penatua Steven Kandouw karena akan melanjutkan apa yang sudah pemerintah lakukan selama ini," kata dia. 

Menurut Olly, Steven bakal melanjutkan apa yang sudah dilakukan ODSK di Sulut. Sebutnya, Steven punya komitmen hingga layak jadi pemimpin Sulut ke depan. 

"Mudah-mudahan Pak Steven bacalon gubernur supaya program berkelanjutan terus, karena tidak gampang memilih pemimpin, harus memiliki komitmen. Steven Kandouw salah satu pengurus BPMS tentu komitmen terhadap gereja tidak bisa ditawar lagi,” kata dia.

Golkar

Adapun Partai Golkar belum memperlihatkan langkah tegas pascabubarnya Koalisi Solidaritas Sulut Maju (KKSM). Golkar belum menyatakan siapa sosok yang akan dicalonkan.

Juru Bicara Partai Golkar Sulut Feryando Lamaluta mengatakan, pihaknya tetap optimis menatap Pilkada Sulut. Saat ini Golkar sedang berada dalam tahap survei kedua. Survei ini menjadi salah satu indikator untuk mengukur elektabilitas para calon. "Banyak faktor lain yang turut diperhitungkan, tetapi secara ilmiah, survei seperti ini sangat penting," ujarnya, Minggu (7/7).

Kata Yoyo, sapaannya, Golkar berusaha untuk menjaga proses pilkada berjalan dengan baik. "Kami sudah membicarakan semuanya secara baik dan benar, dengan melihat potensi yang ada. Kami berkomunikasi terus menerus karena Golkar harus mencari 3 kursi di provinsi untuk bisa mengusung calon," jelas dia.

Partai Golkar juga tengah membangun komunikasi dengan berbagai partai politik untuk memastikan hasil yang optimal. "Kami berkomunikasi dengan partai mana saja supaya hasil bisa tercapai," tekannya. 

Menurut Basso Affandi

Direktur Eksekutif Barometer Suara Indonesia Basso Affandi mengatakan, dari sisi administrasi, E2L yang diusung oleh Partai Demokrat bisa mendapatkan tambahan syarat dukungan. Hal itu bisa terjadi jika sosok YSK berhasil menggaransi partai tersebut. "Namun, dari sudut pandang elektoral, koalisi ini tidak akan banyak mengubah capaian E2L saat ini," ujarnya, Minggu (7/7).

Dampak koalisi E2L dan YSK tidak hanya berhenti di situ. Basso katakan, PDIP diprediksi harus segera mencari figur baru yang mampu diusung. Menurutnya, hingga saat ini, figur yang telah ditampilkan belum mampu memberikan efek signifikan untuk mengangkat elektabilitas PDIP.

"Jika E2L dan YSK benar-benar bersatu, partai berlambang banteng moncong putih akan semakin tersudut. Ini akan mengurangi jumlah peserta kompetisi dan membuat perjuangan mereka mempertahankan kekuasaan semakin berat," kata dia. (ndo/art/pet/max)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.