Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Jaga Kesehatan Kulit, Dokter Ingatkan Komplikasi Penyakit Dermatitis Bisa Berbahaya

Biasanya eksim bisa kambuh jika terpapar bahan kimia tertentu. Maka hal ini tidak bisa dianggap sepele.

Editor: Isvara Savitri
via Tribunnewswiki.com
Dermatitis Seboroik adalah penyakit kulit yang umumnya mengenai kulit kepala dan area tubuh yang berminyak, seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dermatitis atopik atau eksim merupakan penyakit yang cukup umum diderita masyarakat Indonesia.

Penyakit ini ditandai dengan kulit kering, gatal, hingga meradang.

Biasanya eksim bisa kambuh jika terpapar bahan kimia tertentu.

Maka hal ini tidak bisa dianggap sepele.

Jika tak segera ditangani, eksim bisa menyebabkan komplikasi.

Hal ini diungkapkan oleh ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) dr. Srie Prihianti Gondokaryono, Sp.D.V.E., Subsp.D.A., Ph.D., FINSDV, FAADV.

"Dermatitis atopik merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap sepele dan sewaktu dapat kambuh kembali," ungkapnya pada acara peluncuran buku panduan terbaru 'Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024' di Jakarta, Sabtu (15/6/2024). 

Diketahui penyakit ini tidak menular dan sering menyerang bayi dan anak-anak. 

Namun, dermatitis atopik juga dapat dialami oleh orang dewasa, bahkan baru muncul saat dewasa. 

Gejala dermatitis atopik dapat bervariasi pada setiap orang.

Pada bayi, ruam biasanya muncul di wajah, terutama di pipi. 

Sedangkan anak-anak, ruam biasanya muncul di lipatan kulit, seperti di siku, lutut, dan pergelangan tangan. 

Berbeda dengan orang dewasa, ruam dapat muncul di mana saja. 

Lebih lanjut dr Srie menyampaikan apa saja komplikasi dari dermatitis ini.

Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Resmikan Gereja Katolik Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Rumengkor

Baca juga: Terjemahan Lirik Lagu Paramore - The Only Exception

Dari sisi psikologis, dapat mencakup peningkatan gangguan tidur, stigmatisasi, penurunan kepercayaan diri, antisosial, penurunan kualitas hidup, dan dampak psikologis lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved