Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Penganiayaan di Bitung

Perempuan Korban Penganiayaan Mantan Suami di Bitung Sulawesi Utara Sempat Minta Tolong

Korban merupakan warga Kecamatan Aertembaga dan sementara pelaku kasus ini adalah FHS alias Angki (43).

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Korban kasus penganiayaan mantan suami di Bitung, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Berikut ini kesaksikan perempuan YCB alias Esi (47) Kepala Satuan Pendidikan (KSP) Kelompok Bermain (KB) Cheerful Kids, di Kelurahan Pateten 2, Kecamatan Aertembaga, Bitung, Sulawesi Utara.

Esi adalah korban kekerasan dan penganiayaan.

Korban merupakan warga Kecamatan Aertembaga dan sementara pelaku kasus ini adalah FHS alias Angki (43), yang merupakan mantan suami dari korban.

Kejadian ini sempat viral di sosial media (sosmed) dan saat kejadian beberapa orang warga laki-laki tak bisa bua tapa-apa, hanya menonton saja.

Kepada tribunmanado.co.id Senin (10/6/2024), korban menuturkan, peristiwa itu berawal ketika di Kelompok Bermain (KB) Cheerful Kids sedang berlangsung kegiatan belajar dan persiapan pelaksanaan hari ulang tahun (HUT) seorang murid.

Tiba-tiba, pelaku datang ke KB Cheerful Kids mengendarai motor matic warna putih, memakai topi, kaos coklat, celana pendek jiens dan pakai sepatu warna coklat mendatangi lantas menghampira korban.

“Ia datang untuk meminta uang,” cerita korban perempuan YCB alias Esi kepada Tribunmanado.co.id, di Mapolres Bitung, Senin (10/6).

Lanjut korban, cara pelaku meminta uang seperti mendekatkan badannya ke korban hingga terjadi dorongan hingga korban terjatuh di halaman.

Lalu pelaku menahan lengan korban, hingga tidak bisa bergerak banyak.

Bahkan pelaku sempat mengambil HP yang dipegang korban.

Tak berhenti di situ, pelaku mengeluarkan sajam warna putih dan menodongkan dua kali ke perut sebelah kanan korban sembari terus berkata meminta uang ke korban.

Todongan sajam itu terhenti, karena korban akan mengabulkan permintaan pelaku sembari berjalan ke luar KB Cheerful.

Sempat korban alami kekerasan di halaman, membuat pakaian kemeja putih dan celana keki warna coklat kotor.

Di luar KB, korban juga mengalami kekerasan dan penganiayaan hingga meminta pertolongan ke orang yang menyaksikan.

“Saya minta tolong ke orang di situ, tapi mereka tidak melakukan pertolongan. Sampai kami jatuh, tarik rambut hingga menyerat kami,” tambahnya.

Aksi pelaku dilerai oleh seorang perempuan, yang adalah orang tua murid.

Akibat kasus itu korban dan anak perempuannya, merasa takut dan trauma serta sedih sampai-sampai belum mau kembali ke rumah karena pelaku masih diburu polisi.

Pihaknya juga mengkuatirkan keberadaan anak sekolah, yang masih kecil sempat melihat secara nyata kejadian itu.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved