Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Paling Banyak Menyerang Perempuan Usia Produktif

Pasalnya, MS adalah penyakit autoimun yang gejalanya kerap menyerupai kondisi medis lain. Di Asia Tenggara sendiri terdapat 9 dari 100 ribu orang.

Editor: Isvara Savitri
Pexels.com/Andrea Piacquadio
Ilustrasi kelelahan yang menjadi ciri-ciri penyakit Multiple Sclerosis (MS). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui tentang penyakit Multiple Sclerosis (MS).

Bahkan, sejumlah tenaga kesehatan pun masih asing dengan penyakit ini.

Pasalnya, MS adalah penyakit autoimun yang gejalanya kerap menyerupai kondisi medis lain.

Di Asia Tenggara sendiri terdapat 9 dari 100 ribu orang didiagnosa MS.

Di Indonesia sendiri sudah ada 160 orang yang didiagnosa MS.

Data ini diungkap oleh Atlas of MS.

Hal ini mengindikasikan adanya potensi kasus MS yang belum terdiagnosis di Indonesia.

Oleh karenanya, peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang MS menjadi krusial untuk meminimalisir risiko diagnosis yang terlewatkan dan keterlambatan penanganan, yang dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup individu dengan MS.

Neurologist Siloam Hospitals Lippo Village, Dr dr Rocksy Fransisca V. Situmeang Sp.N, menjelaskan, MS adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat.

Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan myelin atau selubung pelindung saraf, oleh sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Segini Harga Tiket Laga Ujicoba Timnas Indonesia vs Tanzania, Main Minggu 2 Juni 2024

Baca juga: Pantas Betrand Peto Tunda Balik Jakarta ke Rumah Ruben Onsu dan Sarwendah, Ternyata karena Hal ini

Kerusakan pada myelin menyebabkan hubungan antara otak dan bagian tubuh lainnya terganggu.

"MS seringkali sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan kondisi medis lain seperti stroke dan gangguan penglihatan pada mata, dan dapat berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya," ujar Rocksy Fransisca di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Oleh karenanya diagnosis MS bisa jadi cukup menantang karena tidak dapat ditegakkan hanya dengan satu tes khusus.

Hal ini untuk mengantisipasi kesalahan diagnosis yang dapat memperburuk kondisi dan mengakibatkan hilangnya fungsi pada salah satu anggota tubuh secara permanen.

Salah satu jenis MS yang paling sering ditemukan adalah Relapsing-Remitting MS (RRMS), dimana gejala-gejala tertentu muncul pada seorang individu, hilang, dan setelah itu muncul kembali.

Penyakit Autoimun
Penyakit Autoimun (hallo sehat)

"Kemunculan - hilang dan kemunculan kembali suatu gejala bisa menjadi sebuah gejala MS yang cukup khas dan patut diwaspadai. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf jika mengalami tanda tersebut. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, individu dengan MS dapat menjalani hidup yang produktif dan berkualitas," tambah dr Rocksy.

Penyakit ini umumnya menyerang usia muda yang produktif, dimana banyak menyerang perempuan.

Menurut Dr Rocksy, kaum hawa lebih rentan terkena penyakit ini karena sering berada di dalam ruangan dan jarang terkena paparan sinar matahari.

Berikut gejala dari multiple sclerosis yang patut diwaspadai:

Baca juga: Pilkada Mitra Sulawesi Utara Kian Dekat, Ronald Kandoli - Fredi Tuda Pasang 1000 Baliho

Baca juga: Demi Bisa Bertahan Hidup Jadi Alasan Teuku Ryan Ambil Peran Sosok Paham Agama di Sinetron Saleha

  • Kelelahan
  • Kesulitan berjalan
  • Gangguan kandung kemih
  • Gangguan penglihatan
  • Kram pada otot
  • Kebas/kesemutan pada bagian tubuh tertentu
  • Gangguan keseimbangan
  • Kesulitan menelan
  • Gangguan fungsi kognitif dan mood

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved