Sikap PDIP terhadap Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Menjadi Pengawas
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menegaskan, PDIP akan mengambil kebijakan sebagai pengawas dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menegaskan, PDIP akan mengambil kebijakan sebagai pengawas dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Yunarto menanggapi pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada rakernas PDIP pekan lalu.
Dalam pidato Megawati menimbulkan pertanyaan besar terutama sikap politik PDIP pada pemerintahan yang baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Saat dialog dengan KompasTV, Yunarto menjelaskan, menerjemahkan sikap PDIP dari pidato Megawati, rasanya sejalan dengan apa yang sering dikemukakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
"Konsistensi sikap, ketika bertanding lalu menang, tentu akan menjadi bagian kerja sama politik dari kekuasaan," ujarnya.
Tetapi, lanjut dia, kalau bertanding dan kalah, porsinya lebih menjadi pengawas.
"Saya menduga kalau mau membaca sikap politik Ibu Mega, sekjen itulah representasi dari ketua umum. Dan statement yang keluar dari mas Hasto beberapa bulan terakhir sepertinya menunjukkan sikap berada di luar pemerintahan," ujarnya.
Menarik, sikap Puan Maharani yang lebih lentur. Begitu juga dengan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang "Pacul" Wuryanto yang cenderung lebih ingin berada di dalam pemerintah.
Deg-degan
Megawati Puan yang tampak menangis saat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan PDIP. Megawati meminta petinggi partai banteng moncong putih tidak cengeng.
"Tadi Mbak Puan, saya sudah deg-degan saja, Mbak Puan tuh lebih cengeng dari saya, jadi saya tadi ngelihat sudah wah, wah, wah saya sudah gitu saja dalam batin. Tadi orang Pak Hasto (Sekretaris Jenderal PDIP) sebelah saya juga langsung sentrap-sentrup" kata Megawati dalam pidato penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, pada Minggu 26 Mei 2024.
Momen Puan menanis itu terjadi setelah dia mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres.
Puan juga mengatakan, seluruh kader mengucapkan terima kasih karena PDIP berhasil menjadi pemenang tiga kali berturut-turut.
(Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.