Teror di Kejaksaan Agung
Diduga Ini yang Jadi Penyebab Jaksa Kejagung Febrie Adriansyah Dibuntuti Densus 88
Kejaksaan belakangan ini intensif terlibat dalam penanganan kasus tambang, yang seharusnya menjadi kewenangan Polri.
Tampak beberapa di antara personel tambahan mengenakan pakaian dinas harian Marinir Angkatan Laut.
Kemudian sekira pukul 22.40 WIB, empat mobil hitam diduga Brimob melintas di depan gerbang Kejaksaan Agung Jalan Bulungan.
Sepersekian detik mereka berhenti dan membunyikan strobo.
Kejadian ini serupa dengan semalam sebelumnya, Senin (20/5/2024).
Saat itu rombongan mobil pengurai massa (Raisa) Brimob lengkap dengan motor trailnya melintas di depan Kejaksaaan Agung sekira pukul 23.00 WIB.
Peristiwa itu sempat diabadikan dalam sebuah video yang memperlihatkan rombongan tersebut sempat berhenti di depan gerbang Kejaksaan Agung.
Namun pada malam itu, pengamanan masih belum dipertebal seperti Selasa (21/5/2024).
Pada Selasa (21/5/2024) begitu empat mobil diduga Brimob melintas, dua Mobil PM yang semula parkir di sisi dalam gerbang, langsung maju ke sisi luar gerbang.
Tambahan pengamanan juga tampak dikerahkan dari berbagai unsur, termasuk Polsek Kebayoran Baru.
Sebab mobilnya tampak terparkir pula di pinggir jalan depan gerbang Kejaksaan Agung.
Puluhan anggota tak berseragam juga tampak menyebar di sekitar di sekitar Jalan Bulungan pada malam itu.
Pihak Kejaksaan Agung kemudian buka suara terkait peristiwa malam tersebut.
Katanya, peningkatan pengamanan merupakan hal biasa ketika Kejaksaan Agung sedang menangani perkara besar.
Diketahui saat ini Kejaksaan Agung memang sedang menangani beberapa perkara korupsi dengan kerugian negara fantastis dan diduga melibatkan tokoh-tokoh besar.
Di antara perkara tersebut yakni korupsi timah, impor gula, emas, dan lain sebagainya.
"Kalau peningkatan keamanan biasa-biasa saja itu kan. Kita lagi menangani perkara gede."
"Eskalasi pengamanan harus kita tingkatkan," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, Jumat (24/5/2024).
Sedangkan terkait drone yang melintas di atas Kejaksaan Agung sampai disiagakan tim penembaknya, Ketut mengungkapkan bahwa itu sebagai hal yang biasa.
"Mungkin drone yang mutar beberapa kali ya biasalah kita. Itu kan kantor negara atau pemerintah. Pengamanan harus bagus," katanya.
Ketut pun enggan berkomentar terkait perkara besar mana yang dimaksud, sehingga membuat Kejaksaan Agung meningkatkan pengamanannya.
Dia pun membantah adanya keterkaitan peningkatan pengamanan dengan kejadian yang diduga menimpa Jampidsus Febrie Adriansyah.
Sebagaimana pemberitaan yang beredar, Jampidsus Febrie disebut-sebut sempat diikuti oleh sejumlah orang yang diduga merupakan Anggota Densus 88 Polri.
Peristiwa terjadi saat makan malam di salah satu restoran kawasan Cipete, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
"Saya saja enggak ngerti itu. Jampidsus enggak apa-apa kok. Biasa aja. Semua berjalan seperti biasa."
"Pengamanan itu hal yang biasa kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak," ujarnya.
Telah tayang di BangkaPos.com
Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI
Sosok Jenderal Purnawirawan Inisial B, Diduga Jadi Dalang Penguntitan Densus 88 ke Febrie Adriansyah |
![]() |
---|
Sosok Oknum Anggota Densus 88 Polri Penguntit Febrie Adriansyah, Diduga Jalankan Misi Ini |
![]() |
---|
Soal Penguntitan Oknum Densus 88 Terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah, Pengamat Curiga Ada Perintah |
![]() |
---|
Kejaksaan Agung Tangani Kasus Besar, Suasana Berubah Mencekam saat Drone Melintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.