Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Teror di Kejaksaan Agung

Soal Penguntitan Oknum Densus 88 Terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah, Pengamat Curiga Ada Perintah

Kabar terbaru soal penguntitan oknum Densus 88 Antiteror terhadap Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.

Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Medan
Jampidsus Febrie Adriansyah dimata-matai oknum anggota Densus 88. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru soal penguntitan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terhadap Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.

Beberapa waktu lalu oknum anggota densus 88 berhasil diciduk oleh pengawal Jampidsus Febrie Adriansyah.

Hal itu terjadi di sebuah restoran Prancis di Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu (19/5/2024).

Pengawal Febrie yang berasal dari Polisi Militer (PM) menyadari sosok mencurigakan di restoran tersebut.

Saat itu pengawal mencurigai ada pria yang terus mengikuti.

Bahkan pria tersebut mengeluarkan alat perekam.

Pria diduga anggota Densus 88 yang mencurigakan tersebut akhirnya ditangkap.

Peristiwa penguntitantersebut pun diduga atas perintah pimpinan.

Kecurigaan itu diutarakan oleh Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto seperti dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (26/5/2024).

Bambang Rukminto mengatakan penggunaan kekuatan itu tidak pada tugas pokok dan fungsinya.

Ia juga curiga petinggi Polri terlibat dalam insiden penguntitan tersebut.

Sebab seorang personel tidak bisa bergerak sendiri untuk melakukan penguntitan.

"Densus 88 tentu bergerak bukan atas inisiatif masing-masing personel. Ada yang memerintahkan," kata Bambang.

Untuk itu, Bambang meminta Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Sentot Prasetyo untuk memberikan penjelasan terkait motif penguntitan tersebut.

"Siapa dan apa motifnya tentu bisa dijelaskan oleh Kadensus 88. Apakah benar mereka adalah timnya, atau hanya digerakkan oleh oknum saja?" ucapnya.

Hal ini, kata Bambang, untuk menghindari adanya spekulasi-spekulasi yang nantinya berdampak negatif terhadap Korsp Bhayangkara.

"Oknumnya siapa tentu juga bisa dijelaskan agar tak memunculkan pretensi berbagai macam di masyarakat," tuturnya.

Telah tayang di WartaKotalive.com

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved