Penghuni Huntap Amurang Minsel Sulut, Kini Keluhkan Kualitas Air dari BPPW, Gatal Saat Mandi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Air di rumah hunian tetap (huntap) bagi korban bencana abrasi pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Sulawesi Utara dikeluhkan.

Perumahan terletak di Kelurahan Rumoong Bawah Kecamatan Amurang Barat diduga air kotor.

Pasalnya, saat ditemui Tribumanado,co,id, Jumat (10/5/2024) warga di Huntap mengeluh mengalami gatal-gatal saat mandi.

Baca juga: Tak Hanya Jalan Rusak, Korban Abrasi Amurang Minsel Sulawesi Utara di Huntap Keluhkan Susah Sinyal

Tak hanya itu mereka juga mengeluh air yang disediakan tidak bisa dikonsumsi hanya bole digunakan untuk MCK saja.

Bahkan menurut warga ketika hujan, air mereka menjadi keruh sehingga tidak bisa digunakan.

Terpaksa untuk kebutuhan minum dan mandi anak-anak warga di Huntap harus mengunakan air isi ulang.

"Sampai saat masih gatal-gatal kalau mandi soalnya air mungkin banyak kuman, mandi saja tidak bisa apalagi minum," ujar Jerry salah satu warga di Huntap.

Kata Jerry sejak masuk di Huntap memang airnya sudah gatal dan saat hujan air tidak bisa lagi digunakan karena keruh.

"Kami tidak tau tampungan air ini di mana katanya hanya dibuat bendungan kecil yang airnya diambil dari sungai," tandasnya.

Ia menjelaskan sebelumnya mereka sudah mengeluh, tetapi sampai saat belum juga ditindaklanjuti.

Diketahui yang bertanggungjawab menyediakan air di Huntap adalah Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara (BPPW Sulut).

Ketika ditanya kepala BPPW Sulut Ir Nurdiana Habibie MSi meminta untuk konfirmasi langsung ke PPK.

"Saya suda whatsapp ke PPK nanti ketemu di ruang PPID katanya,  jadi mohon info saja kalau sudah di kantor," pungkasnya.