Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Jemaat GMIM Imanuel Bahu Manado Bersukacita, Tahbiskan Gedung Gereja Setelah Membangun 13 Tahun

Tepat di Hari Kenaikan Yesus Kristus ke Surga, gedung gereja GMIM Imanuel Bahu ditahbiskan dan diresmikan dalam rangkaian Ibadah Kenaikan Yesus

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Pentahbisan dan peresmian gedung gereja GMIM Imanuel Bahu, Wilayah Manado Barat Daya dalam ibadah Kenaikan Yesus Kristus, Kamis 9 Mei 2024. 

Ia bilang, GMIM punya sumber daya yang sangat besar. Baik secara institusi, lingkup pelayanan maupun SDM-nya. Jemaat GMIM, saat ini 1.073 jemaat di Tanah Minahasa dan diaspora. 

"Karena itu, kita pacu, jangan berpuas diri. Tingkatkan kualitas pelayanan," jelas Arina.

Harapan pemerintah daerah

Kaban Kesbangpol yang mewakili gubernur menyampaikan selamat untuk GMIM Imanuel Bahu. 

"Kiranya momen ini dapat memperkokoh iman jemaat," kata Ferry Sangian. 

Pemerintah berharap, GMIM Imanuel Bahu dapat terus berkontribusi bagi pembangunan di daerah. "Mari jaga kebersamaan persekutuan yang terjalin selama ini," ujarnya.

Wakil Wali Kota Manado, dr Richard Sualang mengungkapkan, sebuah sukacita dan kebanggaan bagi Pemkot Manado karena gereja itu ditahbiskan. 

"Ini bukan hanya kebanggan jemaat tapi pemerintah kota juga," ujar Sualang. 

Katanya, keberadaan GMIM Imanuel Bahu sangat strategis. "Posisinya di jalan utama Trans Sulawesi. Menambah estetika kota. Banyak selamat Jemaat GMIM Imanuel Bahu," ujar Wawali yang didampingi istri, dr Merry Mawardi.

Ucapan syukur dan terima kasih 

Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Imanuel Bahu, Pdt Adeleida Kuhon Tampi mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh jemaat. 

Gereja ini berdiri megah tiga lantai karena pengorbanan tenaga, materi seluruh jemaat. 

"Perjalanan 13 tahun tidak mudah tapi kita syukuri dan amini karena berkat Tuhan boleh sampai di titik ini," ujar Pdt Adeleida yang didampingi Wakil Ketua BPMJ, Pnt Herman Nayoan; Sekjem Dkn Yaulie Rindengan dan Bendahara, Dkn Berty Rumondor.

Mewakili BPMJ dan jemaat, Pdt Adeleida menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua panitia pembangunan--sejak peletakan batu pertama--hingga ditahbiskan. 

Ucapan terima kasih juga diberikan kepada para pendeta ketua jemaat, pendeta dan pendeta emiritus yang pernah melayani di Imanuel Bahu, para donatur. 

"Semua itu dipersembahkan untuk kemuliaan nama Tuhan. Soli Deo Gloria," kata Pdt Adeleida.

Pembangunan gedung gereja GMIM Imanuel Bahu menempuh perjalanan panjang, hampir lima periode pelayanan. 

Peletakan batu pertama pada 24 April 2011. Pembangunan ini memakan biaya sedikitnya Rp 13 miliar yang 90 persennya merupakan swadaya jemaat.(ndo) 

 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved