Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Seleksi Komisioner KPID Sulawesi Utara 2024-2027: Membangun Masa Depan Penyiaran Lokal

Ketua Komisi KPID Sulut periode 2022-2024, dan Dra Roosje Kalangi MSi, Ketua Timsel KPID Sulut Periode 2024-2027, menjelaskan tugas dan tanggung jawab

Dokumentasi Tribun Manado
Reidi Sumual dan Dra Roosje Kalangi MSi, Ketua Timsel KPID Sulut di acara Tribun Podcast di Kantor Tribun Manado, Sulawesi Utara, Rabu (8/5/2024). 

Paling tidak dia harus mengerti tentang penyiaran, wawasan yang luas karena siaran bukan hanya nasional, ada juga dari swasta dan lainnya.

Dia harus tidak punya kepemilikan media apapun, baik tv atau radio. Kami berharap siapa yang terpilih nantinya punya intelektual dan integritas yang tinggi.

Kami berharap banyak yang mendaftar dan tentunya dengan proses seleksi sesuai aturan.

Jadi fungsi pengawasan ada di KPID, kalau ada di Sulawesi Utara berarti itu tugas mereka. Kami sangat mengharapkan banyak yang mendaftar.

Dari kriteria itu semua bagaimana bisa menunjang tiga tahun menjabat sebagai ketua KPID Sulut ?

Reidi : saya sangat setuju dengan kriteria itu semua. Dan kata integritas yang paling menonjol. Karena hasil yang kami keluarkan adalah hasil yang neko-neko, tidak boleh di rubah jadi kita tidak boleh bohong.

Jadi kalau tidak menghasilkan figur integritas, hasilnya juga akan tidak baik, kami berharap banyak yang tertarik untuk mendaftar. Ini bukan figur-figur yang sekedar mencari pekerjaan, tapi ini tentang profesionalisme tentang penyiaran.

Kami minta semua acara tiap bulannya, ketika salah satu stasiun tv lakukan kesalahan, kami langsung hubungi manajernya dan segera diperbaiki.

Tapi jika masih melakukan lagi kami akan lakukan rapat pleno, itu sanksi kedua setelah teguran pertama tadi.

Sanksi paling berat adalah menghapus acara tersebut.

Tapi jika masih melakukan kesalahan, itu bisa cabut ijinnya, tapi itu sangat jarang.

Kami menunjang pemerintah, agar mendorong supaya konten yang disiarkan itu lebih ke lokal, apa yang ada di Sulawesi Utara ini kita mantapkan, supaya validasi dari pemantapan pemantapan pembangunan Sulut terkonfirmasi di lembaga penyiaran, supaya ada manfaatnya.

Timsel apakah harus ada anak daerah?

Roosje : untuk seleksi itu sama semua, tidak ada batasan laki-laki atau perempuan, tapi kemampuan mereka yang pasti dia harus punya kriteria masing-masing dan yang pasti harus bebas narkoba, tidak pernah ditetapkan sebagai tersangka dan lainnya. Karena dimana-mana publik sudah pintar, sehingga kriteria itu harus dipenuhi bagi mereka.

Ini juga bagaimana kita harus mengisi keberhasilan pemerintah lewat media yang tersedia, lebih baik siaran seperti itu daripada harus menyiarkan sesuatu yang tidak pantas didengar atau ditonton masyarakat.

Apa pengaruh perkembangan media sosial ke penyiaran di Sulawesi Utara?

Reidi : pola menonton sekarang sudah berbeda, tapi yang menjadi tantangan, tidak ada yang mengawasi media sosial bergejolak seperti apa sehingga kami turun ke 15 kabupaten untuk menyampaikan ke sekolah-sekolah untuk bisa menonton atau beranda di media sosial mereka itu konten positif.
Jadi nantinya sudah ada Lembaga Penyiaran Multimedia (LPM)  jadi nantinya media streaming akan diawasi.

Roosje : untuk itu tugas dari tim seleksi itu harus berkualitas, dia punya kemampuan nalar yang panjang. Karena saya juga terbeban dengan perkembangan sekarang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved