Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Erupsi Gunung Ruang

Suriati Keledang Ajak Keluarga Berdoa Saat Erupsi Gunung Ruang, Dengar Hujan Batu Jatuh di Atap

Pasca kejadian itu, suaminya langsung menyuruhnya untuk membawa seluruh keluarga ke Manado untuk dievakuasi

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Alpen Martinus
Rhendi Umar
Suriati Keledang pengungsi Gunung Ruang yang ada di Bapelkes Kota Manado 

Suriati menangis karena mengingat kenangan indah daerah Tagulandang sebelum terkena erupsi Gunung Ruang.

Sejak lahir Suriati sudah tinggal di Desa Bawoleu, Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara.

Kehidupan di Tagulandang begitu harmonis.

Meskipun tidak terikat darah, namun warga begitu saling peduli dan menyayangi

"Kenangan Tagulandang ndak bisa terbilang, banyak kenangan sekali. Rindu sekali mo pulang tapi disana sudah tidak layak ditempatkan lagi," ujar Suriati dengan menangis.

Dia selalu berdoa kepada Tuhan Yesus, agar seluruh warga Tagulandang yang kini terpisah-pisah setelah dievakuasi, bisa kembali berkumpul dan hidup indah bersama.

"Itu doa saya, berharap Tagulandang sama seperti dulu begitu indah, baku bae, baku sayang dengan baku tolong. Tapi kalo Pemerintah harus pindahkan kami apa boleh buat, kami ikuti," jelasnya

Meletusnya gunung ruang sangat berdampak mata pencaharian suaminya yang bekerja sebagai petani.

Seluruh hasil tanaman mati, akibat erupsi yang terjadi

"Susah dan setengah mati saat sekarang ini, kami sudah tak punya apa-apa dan berharap bantuan dari Pemerintah," jelasnya

Kini saat dievakusi ke Bapelkes Manado, Suriati bersama keluarga hanya membawa baju seadanya (Ren)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved