PDIP Akan Bantu Pak Prabowo, Begini Kata Wakil Ketua MPR
Ahmad Basarah menegaskan PDIP akan membantu Presiden terpilih Prabowo Subianto saat sudah mulai menjalankan tugas per 20 Oktober 2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI yang juga kader PDIP, Ahmad Basarah menegaskan PDIP akan membantu Presiden terpilih Prabowo Subianto saat sudah mulai menjalankan tugas per 20 Oktober 2024.
Kata Basarah, sebagai negara hukum dan demokrasi, Indonesia sedang menghadapi masalah.
"Justru itu, PDIP ingin bantu Pak Prabowo melalui pemerintahan check and balance," kata dia dikutip YouTube televisi nasional, Minggu 28 April 2024.
Lanjut dia, PDIP akan membantu (Prabowo) dengan cara melakukan pengawasan yang efektif. Kalau bisa kebutuhan bangsa.
"Tapi sekali lagi, berada di dalam dan luar pemerintahan sama-sama mulia, sama-sama konstitusional dan sama-sama ingin membangun bangsa," kata dia.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Lili Romli, memprediksi, PDIP bakal mengambil peran sebagai oposisi dari pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming.
Ia meyakini, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri teguh dalam bersikap dan tak akan berganti haluan.
“Saya percaya dengan sikap politik Megawati yang hitam putih, enggak pernah abu-abu, iya-iya, tidak-tidak. Jadi selama Ibu Megawati sebagai ketua umum, saya kira akan mengambil jalan politik yang tegak,” kata Lili dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Senin (22/4/2024).
Memang, beberapa waktu lalu muncul kabar rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.
Namun, hal itu baru sebatas rencana. Apalagi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto dalam sejumlah pernyataannya menunjukkan sikap partainya yang bertolak belakang dengan kubu Prabowo.
Baca juga: Gerindra Jelaskan Kabinet Prabowo: Ketum PAN Kantongi Nama Menteri
Menurut Lili, sebagai sekjen, Hasto merupakan perpanjangan tangan Megawati. Lili pun mengaku mendengar kabar bahwa PDI-P belum satu suara soal langkah politik pasca Pilpres 2024.
Desas-desus yang beredar, sebagian elite ingin PDI-P menjadi oposisi, sebagian lain menghendaki partai banteng bergabung ke koalisi pemenang pilpres.
Menurutnya, hal ini tak lepas dari perbedaan sikap Megawati dengan putrinya yang juga Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani. Lili menilai, Megawati cenderung teguh pada pendirian, sementara Puan lebih lentur berpolitik.
Lili berpendapat, gaya politik Puan lebih mirip dengan almarhum sang ayah, Taufik Kiemas, yang dikenal egaliter dan mahir dalam urusan lobi politik.
“Saya kira di partai politik itu ada yang menyala, ada juga yang menjadi sejuk. Tampaknya Puan langgamnya yang sejuk,” ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/280424-prabowo5.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.