Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Meletus

Apa Itu SO2? Gas Berbahaya yang Keluar saat Gunung Meletus, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Dalam peristiwa gunung meletus sulfur dioksida (SO2) akan mengalami peningkatan yang drastis. Peningkatan ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

HO
Apa Itu SO2? Gas Berbahaya yang Keluar saat Gunung Meletus, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Erupsi gunung berapi dapat mengeluarkan sejumlah gas berbahaya.

Satu di antaranya adalah gas SO2 atau sulfur dioksida.

Lantas apa itu Gas SO2 atau belerang dioksida?

SO2 adalah polutan udara berbentuk gas yang terdiri dari belerang dan oksigen.

SO2 terbentuk ketika bahan bakar yang mengandung sulfur seperti batu bara, minyak bumi, atau solar, dibakar.

Gas sulfur dioksida juga dapat berubah secara kimia menjadi partikel sulfat di atmosfer, yang merupakan bagian utama dari polusi partikel halus, yang dapat berhembus ratusan mil jauhnya.

Dilansir dari pusatkrisis.kemkes.go.id, dalam peristiwa gunung meletus sulfur dioksida akan mengalami peningkatan yang drastis.

Peningkatan ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dampak dari SO2 bisa mengancam kesehatan seperti merusak jaringan kulit, mata , dan mengganggu saluran pernapasan.

Selain itu, jumlah gas S02 di Atmosfer memiliki dampak terhadap perubahan temperatur.

Hal tersebut karena gas SO2 yang terdapat di Atmosfer bereaksi dengan molekul-molekul air yang kemudian membentuk campuran air dengan gas SO2 yang di sebut Sulfat Aerosol.

Sulfat Aerosol memicu penurunan temperatur karena memiliki sifat yang bisa menghalangi matahari sehingga menurunkan jumlah energi matahari.

Oleh sebab itu, saat terjadi peristiwa gunung meletus, kita merasakan langit terlihat lebih mendung dan cuaca menjadi lebih dingin.

Dampak Pencemaran SO2 Terhadap Kesehatan Manusia

Dilansir dari gawpalu.id, gas SO2 sangat mudah terlarut dalam air, memiliki bau, namun tidak berwarna.

Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan, seperti pada selaput lender hidung, tenggorokan dan saluran udara di paru-paru.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved