Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilgub Sulut 2024

Kandidat Cagub Penantang E2L dan CEP di Pilgub Sulut 2024, Dua Jagoan PDIP, Srikandi hingga Jenderal

Melihat E2L dan CEP yang telah diberi mandat, sederet kandidat penantang sebagai cagub Sulut untuk kontestasi Pilgub 2024 pun bermunculan.

|
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
Kolase foto Tribun Manado/Dok. Istimewa/Handout
Kandidat Cagub Penantang E2L dan CEP di Pilgub Sulut 2024, Dua Jagoan PDIP, Dua Srikandi hingga Dua Jenderal Pensiunan TNI-Polri. 

Tetapi karena gayanya itu, James Sumendap disebut mampu membangun daerah Kabupaten Minahasa Tenggara.

Hal itu memungkinkan nama James Sumendap masuk dalam deretan figur yang diisukan maju Pilgub 2024.

Politisi NasDem juga tidak ketinggalan.

Victor Mailangkay mencuat dijagokan sejumlah kalangan untuk maju di Pilgub Sulut 2024. 

Politisi senior Sulut ini pun menanggapi kabar tersebut.

Ia menyatakan siap ikut serta dalam Pilgub Sulut.

"Tentu jika warga dan partai menginginkan, ya demikian," kata dia Kamis (14/3/2024).

Dikatakan Victor, calon gubernur dari partai Nasdem akan segera disurvei. Pelaksana survei adalah dari DPP.

"DPP akan mensurvei calon gubernur dari partai Nasdem, setelah itu survei akan diumumkan," katanya.

Ungkap dia, partai NasDem sementara melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol di Sulut

Menurut Victor, Nasdem perlu tambahan kursi untuk dapat mengusung calon Gubernur. 

"Kita sementara komunikasikan," katanya.

Sorotan kandidat cagub juga tertuju pada sosok-sosok 'Srikandi'.

Dua nama dari kaum perempuan juga masuk bursa cagub Sulut.

Pilgub Sulut 2024 juga diprediksi bakal menjadi panggung bagi politisi wanita.

Para Srikandi ini dipandang memiliki modal politik untuk jadi menjadi kampiun dalam Pilgub Sulut 2024.

Dari PDIP, menguat nama Rita Tamuntuan.

Dukungan untuk Rita mulai terdengar di Bolaang Mongondow Raya (BMR).

Politisi, budayawan hingga warga biasa menyuarakan dukungan untuk Rita.

Di akar rumput PDIP, nama Rita juga kencang bergema.

Foto AI Rita Tamuntuan juga sudah menyebar di medsos dan viral.

Ada beberapa foto AI Rita Tamuntuan. Salah satunya foto Rita dikelilingi wanita dan anak anak.

Suasana humanis sangat kental. Latar belakang foto di wilayah pedesaan, menambah kental suasana intim Rita dengan wanita, anak anak dan alam.

Kemudian ada keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati yang mencuat untuk maju Pilgub Sulut 2024.

Nama Rahayu mengemuka dari partai Gerindra.

Bursa Cagub Sulut dari kaum Srikandi. Rita Tamuntuan dan Rahayu Saraswati.
Bursa Cagub Sulut dari kaum Srikandi. Rita Tamuntuan dan Rahayu Saraswati. (Tribun Manado/Tribunnews)

Foto-foto Rahayu mulai menghiasi medsos dengan sebutan calon 01 Sulut.

Kendati begitu belum ada pernyataan resmi baik dari pihak Gerindra maupun Rahayu soal apakah dirinya bakal maju di Pilgub Sulut

Sementara itu ramai juga pemberitaan bahwa Rahayu digadang-gadang bakal maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. 

Bahkan nama Rahayu muncul dari usulan organisasi sayap Gerindra yang diketuai dirinya sendiri, yakni Tunas Indonesia Raya (Tindar).

“Pilkada DKI Jakarta sebentar lagi segera dimulai. Kontestasi ini merupakan ajang pemilihan secara langsung pemimpin Kota Jakarta periode 2024-2029.

Berikut ini 4 kader terbaik yang dimiliki Gerindra DKI Jakarta,” demikian isi unggahan Tidar DKI Jakarta di Instagramnya (@pd.tidar.dkijakarta).

Sewaktu menjabat anggota DPR RI, Rahayu aktif memperjuangkan hak hak perempuan dan anak serta melawan pedagangan manusia.

Dengan Sulut, ia tentu punya kedekatan.

Rahayu masih punya darah Minahasa. Jika benar maju di Sulut, Rahayu bisa jadi kuda hitam.

Apalagi Sulut sedang dilanda Prabowo effect.

Selain dari beberapa figur Srikandi serta politis top di atas, ada juga sosok jenderal TNI-Polri yang mencuat djagokan maju Pilgub Sulut.

Dua mantan Jenderal TNI dan Polri ini memungkinkan digadang maju Pilgub 2024 pada November mendatang.

Sorotan beberapa waktu belakangan ini tertuju pada sosok Letnan Jenderal TNI (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh.

Jenderal Tuejeh kini menjadi perbincangan masyarakat Sulawesi Utara.

Mantan Pangdam XIII/Merdeka ini dikabarkan akan maju di Pilgub 2024.

Isu tersebut berkembang setelah baliho Denny Djoike Tuejeh terpasang di beberapa titik jalan di Kota Manado.

Memang dalam baliho itu tidak dituliskan Denny Djoike Tuejeh akan maju Pilgub Sulawesi Utara.

Namun, baliho tersebut seakan memberi signal, Putra Desa Tataaran Kabupaten Minahasa akan ikut bertarung.

Di sisi lain, nama Irjen Polri (Purn) Benny Mamoto juga patut disoroti.

Peluang Jenderal Benny untuk berkontestasi di Pilgub 2024 masih memungkinkan.

Bursa Cagub Sulut Pilgub 2024 dari figur jenderal TNI atau Polri. Letnan Jenderal TNI (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh dan Irjen Polri (Purn) Benny Mamoto 
Bursa Cagub Sulut Pilgub 2024 dari figur jenderal TNI atau Polri. Letnan Jenderal TNI (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh dan Irjen Polri (Purn) Benny Mamoto  (Kolase foto Tribun Manado/Istimewa)

Hal itu karena Jenderal Benny sejatinya pernah maju Pilgub Sulut tahun 2015.

Jenderal Benny diusung Partai Golkar sebagai cagub dan dipasangkan dengan bersama David Bobihoe.

Akan tetapi Benny dan David kalah dari paslon Olly Dondokambey dan Steven Kandouw.

Sebelumnya, Benny Mamoto pernah menyoroti Pilgub 2024.

Kepada TribunManado.co.id, Jenderal Benny memberi sinyal tidak lagi tampil dalam perhelatan tersebut. 

"Berdasarkan pengalaman selama ini, kesimpulan saya bahwa saya merasa tidak cocok di dunia politik praktis," kata dia kepada Tribun Manado via ponsel Selasa (20/4/2021) lalu.

Namun Benny bertekad akan memberikan dirinya bagi Sulut. Baginya ladang pengabdian bukan hanya di politik.

"Saya memilih ikut peduli membantu masyarakat dan membangun daerah tidak melalui jalur politik.

Saya bersyukur Tuhan memberi posisi sesuai kompetensi dan keahlian saya di Kompolnas.

Saya bisa berbuat banyak untuk masyarakat, bangsa dan negara di tingkat nasional," ujar Benny.

Pada satu kesempatan juga, Jenderal Benny sempat menyuarakan harapannya dalam perhelatan Pilgub.

Kala itu dalam gelaran Pilgub Sulut 2015, Jenderal Benny menjelaskan pandangan sendiri terkait pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara demokrasi.

"Istilah saya jangan menjual 'hak kesulungan' kita dengan harga yang murah," kata Jenderal Benny usai debat terakhir calon gubernur pada 2015 lalu.

Dikatakan eks personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ini, politik uang tidak sejalan dan bertentangan revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

"Kami sebatas bisa berdiskusi menjelaskan kepada masyarakat. Contohnya anda dibeli suaranya Rp 200 ribu setelah itu anda tidak bisa menuntut, kalau saya tidak pakai uang silahkan tuntut saya, kita terbuka.

Bayangkan dengan Rp 200 ribu harga diri kita dimana, masa dihargai segitu," jelasnya.

Lantas siapa yang paling berpeluang dan mendapatkan dukungan lebih dari masyarakat Sulut dari para figur di atas? 

Kita tunggu saja pada November mendatang.

(TribunManado.co.id/Arthur Rompis/Ferdi Guhuhuku/Fernando Lumowa/Frandi Piring)

Baca juga: Daftar 5 Figur Kandidat Cagub Sulut di Pilgub 2024: CEP, Elly hingga Istri Olly Dondokambey

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved