Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Roy Suryo

Roy Suryo Disebut Tukang Fitnah, Kini Bakal Berurusan dengan Polisi karena Tuduhan soal 3 Mic Gibran

Meski demikian, Pakar Telematika Roy Suryo justru tersandung kasus hukum imbas Pilpres 2024.

Editor: Glendi Manengal
Kolase TribunManado
Roy Suryo ungkap ada kejanggalan dengan mic Gibran Rakabuming saat debat cawapres 2024 

"Ada yang komplain, katanya semua pakai 3 mic? Silakan cermati jam-menit twit saya tersebut (20.03). Artinya saat sesi 1 (baca visi-misi) masih seperti itu, terus ada break dan sesi 2 dan seterusnya baru Gus Imin pakai," tulisnya.

Akan hal tersebut, Roy Suryo pun menyarankan Komisi Pemilhan Umum (KPU) supaya menyediakan satu mic saja untuk debat selanjutnya.

"Next sebaiknya semua 1 mic saja dan tanpa model headset," ujarnya.

Gesture Gibran saat debat juga tak luput dari pengamatan Roy Suryo.

Ia menyoroti ketika Gibran menunjukkan gesture yang ia sebut sebagai bentuk provokasi untuk pendukung.

Tepat saat segmen dua debat cawapres selesai, Gibran mengarahkan diri ke para pendukungnya sambil mengangkat kedua tangannya.

"Selain ditengarai menggunakan alat bantu yang bisa mem-feeding narasi maupun jawaban semalam,dia (Gibran) terciduk (lagi) saat memprovokasi timses-nya."

"Fixed, KPU, Bawaslu & DKPP harus sikapi ini," tulisnya.

Diketahui, aksi tersebut juga dilakukan Gibran saat debat perdana capres beberapa waktu lalu.

KPU RI sebelumnya telah menegur Gibran ihwal sikap yang ditunjukkan saat debat capres perdana.

Respons TKN Kala Itu

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi pernyataan pakar telematika Roy Suryo yang menyoroti penggunaan 3 mikrofon (mic) oleh Gibran saat debat cawapres di JCC, Senayan, pada Jumat (22/12/2023) kemarin.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan 3 mikrofon sekaligus yakni Clip-on, Hand-held dan Head-set dipakai oleh semua cawapres. Sehingga kata Nusron, Roy Suryo semestinya berbicara berdasarkan fakta dan berimbang.

"Kalau ngaku orang intelek dan beragama kalau bicara seharusnya berdasarkan fakta dan berimbang," kata Nusron kepada awak media, Minggu (24/12/2023).

Anggota Komisi VI DPR RI ini pun mengajak semua pihak untuk tabayyun dan tak begitu saja mempercayai pernyataan seseorang di media sosial.

"Kata Al-Qur'an terhadap orang model begini; jangan dipercaya dan tabayyun lah. In Jaa'a Fasiqun bi nabain fatabayyanu," ungkapnya. (*)

(Sumber WartaKotalive)

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved