Cerita Wali Kota Bitung Sulut Maurits dan Kapten Queen Mary 2 Aseen Hasmi: Ada Penumpang 101 Tahun

BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wali Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, Maurits Mantiri memperoleh wawasan berharga dan penting tentang sektor pariwisata.

Hal itu diperoleh Maurits, ketika sharing dengan Nahkoda kapal RMS Queen Merry 2 Captain Aseem Hashmi.

Turut hadir perwakilan Badan Promosi Priwisata Daerah (BPPD) Bitung, Ketua TP PKK Bitung, pejabat Pemkot Bitung, Geraldo Mantiri Putra Wali Kota Bitung.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Kapal Pesiar RMS Queen Merry 2 Singgah di Bitung, Diungkap Sang Kapten

Instansi kepelabuhanan dan Forkopimda plus Bitung, Sulawesi Utara.

Pada kesempatan itu, Maurits tak sungkan menanyakan terkait mengapa kapal pesiar sekelas Queen Mary 2 dalam rute perjalanan word tour bisa ke Bitung Sulut.

Menurut Nahkoda kapal RMS Queen Merry 2 Captain Aseem Hashmi, pihaknya mendapat penawaran dari kantor pemasaran.

Kemudian melakukan pengecekan navigasi, rute, kecepatan serta cuaca hingga prosedur sistem keamanan dari pemerintah.

"Kami menghindara yang beresiko, seperti laut merah. Terlalu beresiko," kata

Pihaknya juga berkunjung ke Bali, pelabuhannya indah tapi pihaknya harus menggunakan jangkar 5 kilometer, menggukan perahu karena jauh tempatnya serta sangat berombak dan beresiko.

Nah, Bitung memiliki pelabuhan memungkinan Kapal Pesiar yang membawa 2.394 penumpang dan 1.240 crew kapal untuk berlabuh

"Keamanan prioritas utama. Less is more, jika kamu dulunya hal kecil tapi berkualitas, lebih baik dari pada hal besar tapi tidak berkualitas,"

Lanjutnya, seperti toko, pasti kita akan membandingkan dengan toko lain.

Dalam sharing itu, Captain Aseem Hashmi bilang suka ke Bitung.

Ia juga bandingkan dengan pelabuhan yang ada di Hongkong, Vietnam dan Malaysia.

Juga melihat feedback yang ada di setiap pelabuhan.

Menurutnya, dari sekian banyak lokasi di Indonesia Kota Bitung the best ambassador.

"Karena pengunjung senang kami bangga. Orang Bitung juga pasti bangga," tambahnya.

Terkait dengan ribuan penumpang yang ia bawa dengan kapal pesiar sekelas Queen Mary 2, katanya penumpang ingin menikmati hidup dan menginspirasi.

"Ada penumpang usia 101 tahun, ia perempuan. Keinginannya sendiri berkeliling dunia tanpa keluarga. Jangankan 70 tahun, 101 tahun pun boleh menikmati kehidupan disini," kata dia.

Diakhir percakapan, Wali Kota Bitung mengatakan terkait dengan cara pandang yang berbeda, antara penumpang kapal pesiar dengan di Indonesia Bitung khususnya.

"Kalau mereka menghabiskan hari tua dengan berkeliling dunia pakai kapal pesiar. Kalau kami urus cucu," kata Maurits.

Lanjut Maurits, 80 persen penumpang yang ke Kota Bitung mereka sangat enjoy.

Meski ada yang tidak tahan dengan cuaca panas, sehingga cepat balik ke kapal.