Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahasiswi di Gorontalo Diteror

Diteror 400 Paket COD oleh Mantan Pacar, Wanita Ini Jadi Sasaran Ocehan Pedangan, Terungkap Motifnya

Seorang wanita di Gorontalo diteror mantan pacar sampai dikirimkan 400 paket Cash On Delivery (COD).

Editor: Erlina Langi
TribunGorontalo.com/Arianto
Sinar Dahlia (tengah) mengaku berkali-kali diteror oleh mantan pacarnya sejak 2023. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang wanita cantik di Gorontalo jadi korban teror mantan pacarnya

Wanita tersebut bernama Sinar Dahlia (22)

Ia adalah mahasiswi di Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Sejak pertengahan tahun 2023 lalu, Sinar mulai diteror mantan pacar

Hingga kini, Sinar telah dikirimi 400 paket COD atau Cash On Delivery

Melalui Kuasa Hukumnya, Ali Rajab mengatakan aksi teror melalui paket COD itu dilakukan oleh pria berinisial R.

Barangnya pun beragam, mulai dari sepeda motor, alat elektronik, lemari, perlengkapan bayi, hingga makanan jadi.

"Jika hanya barang bisa dikembalikan, yang jadi masalah jika itu makanan. Sasarannya adalah beliau (Sinar Dahlia) sering dicaci maki oleh pedagang," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Senin (4/3/2024) malam.

"Sering R menghubungi Sinar Dahlia, mengancam. Dan bahwasanya memang dia yang mengirimkan paket-paket itu," sambung Ali.

Tak cukup sampai di situ. R bahkan membuat akun bodong di media sosial. Ia menggunakan nama Sinar Dahlia seolah-olah open BO.

Menurut Ali, ada sembilan nomor kontak yang digunakan R untuk meneror Sinar Dahlia. Nomor itu sering digunakan open BO dan mengganggu korban.

"Diblokir oleh yang bersangkutan (Sinar Dahlia). Dia ganti lagi yang baru. Begitu seterusnya," ujarnya.

"Niatannya R ini, gimana caranya mempersulit Sinar Dahlia, maksudnya dianya menjadi stres dan mengakhiri hidup secara tak wajar, itu sasarannya dia," jelas Ali.

Sinar Dahlia lantas melaporkan R ke polisi tiga bulan lalu. Namun saat ini belum ada perkembangan kasusnya.

"Kami sudah melaporkan, tertanggal 1 Desember 2023, di Unit 5 Cyber Ditreskrimsus Polda Gorontalo," tutur Ali.

"Sampai saat ini kami menunggu kejelasan dari Polda Gorontalo untuk bagaimana menyelesaikan kasus ini," tandasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved