Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sangihe Sulawesi Utara

3 Warga Tabukan Utara Sangihe Sulut Terkena DBD, Pemerintah dan Warga Lakukan Hal Ini

Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang beberapa masyarakat yang ada di Kecamatan Tabukan Utara

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Alpen Martinus
Neltiy Manamuri
Pemerintah desa bersama TNI-Polri dan masyarakat melakukan kerja bakti di Petta Induk 

TRIBUNMANADO.CO.ID,Sangihe – Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang beberapa masyarakat yang ada di Kecamatan Tabukan Utara (Tabut), Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara.

Karena itu, Pemerintah Kampung Petta Induk melibatkan pegawai Puskesmas Enemawira, Danramil, Kapolsek dan Warga Masyarakat melakukan kerja bakti.

Camat Tabukan Utara Zulbin Nampe mengatakan, selain kerja bakti dilaksanakan juga fogging (pengasapan) di rumah-rumah penduduk, sekolah dan pasar.

Baca juga: 49 Kasus DBD Terjadi di Minahasa Selama Bulan Januari 2024, Ini yang Dilakukan Dinas Kesehatan

“Petta Induk dipilih karena disana ada pasar, lingkungan dengan sanitasi buruk, termasuk saluran air atau got yang tersumbat dan kotor. Tujuannya untuk membasmi tempat perkembangbiakan jentik – jentik nyamuk maupun nyamuk dewasa”,ujarnya, ketika dikonfirmasi usai kerja bakti Senin (4/3/2024).

Zulbin menambahkan, sebelum dilakukan fogging, pemerintah kampung telah mengumumkan kepada warga setempat untuk menyimpan atau menutup semua bahan makanan dan air minum.

"Semua penghuni keluar dari rumah saat dilaksanakan foging dan boleh masuk kembali setelah 30 menit,”Ujar Camat.

Selama bulan Februari tambah dia, tercatat ada 15 warga penderita DBD dari Kecamatan Tabukan Utara yang di rawat di Puskesmas Enemawira, RS Liun Paduli dan RS Liun Kendage Tahuna. Bahkan saat ini masih ada lima pasien anak yang dirawat.

“Kami berharap, masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan masing – masing dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan Upaya 3M plus,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Petta Induk Jalil Lintuhaseng mengatakan, dirinya langsung menghubungi dinas terkait ketika mengetahui sudah ada beberapa warganya yang terserang penyakit DBD.     

“Dari informasi yang kami terima awalnya ada 3 orang warga desa masuk rumah sakit, setelah diperiksa dan diketahui ternyata mereka terkena DBD, namun bersyukur kini sudah sembuh. Tak berlangsung lama, kemudian ada 3 warga lagi yang menyusul sakit dengan kondisi yang sama yakni terkena DBD, maka kami selaku pemerintah desa langsung mengambil inisiatif untuk berkoordinasi dengan dinas kesehatan agar dilakukan fogging di pemukiman warga," ungkap Lintuhaseng. (Nel)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved