Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Perjalanan Karier Prabowo Subianto, dari Pecatan TNI, 3 Kali Gagal Pilpres hingga Jabat Menhan RI

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dikabarkan akan mendapat pangkat jenderal kehormatan bintang empat dari Presiden Jokowi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Kolase Tribun Manado/Istimewa
Perjalanan Karier Prabowo Subianto, dari Pecatan TNI, 3 Kali Gagal Pilpres hingga Jabat Menhan RI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini perjalanan karier dan profil Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto adalah seorang politikus, wirausahawan, dan perwira tinggi militer Indonesia.

Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis, politik dan pemerintahan.

Pada tanggal 23 Oktober 2019, Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 hingga 2024.

Baca juga: Prabowo Subianto, Eks Danjen Kopassus yang Dapat Kenaikan Pangkat Jenderal Bintang 4 dari Jokowi

Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo sebagai putra ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo banyak dilewatkan di luar negeri bersama orang tuanya.

Karena pengalaman ini, Prabowo fasih berbahasa Indonesia, Prancis, Jerman, Inggris, dan bahasa Belanda.

Minatnya pada dunia militer dipengaruhi oleh pamannya, Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam Pertempuran Lengkong.

Setelah lulus dari AKABRI Darat di Magelang pada tahun 1974 sebagai seorang letnan dua, ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur.

Kariernya melejit setelah menjabat sebagai Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983. 

Mendapat Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dikabarkan akan mendapat pangkat jenderal kehormatan bintang empat dari Presiden Jokowi.

Rencananya, Presiden Joko Widodo akan menyematkan pangkat jenderal kehormatan bintang empat kepada Prabowo Subianto di sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Informasi ini dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca juga: Terungkap Alasan Jokowi Beri Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Ternyata Diusulkan Oleh Ini

Prabowo Subianto menerima telepon ucapan selamat dari Presiden Uni Emirat Arab Mohamed Bin Zayed, Rabu 21 Februari 2024.
Prabowo Subianto menerima telepon ucapan selamat dari Presiden Uni Emirat Arab Mohamed Bin Zayed, Rabu 21 Februari 2024. (Kolase Tribun Manado/IG)

Dahnil menyebut penyematan pangkat ini berdasarkan surat Keputusan Presiden (Keppres) setelah sebelumnya lebih dulu diusulkan oleh Markas Besar TNI.

Selain itu, penyematan juga tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.

"Pemberian (pangkat) jenderal penuh kepada Pak Prabowo didasarkan pada dedikasi dan kontribusi Pak Prabowo selama ini di dunia militer dan pertahanan," ujar Dahnil, Selasa (27/2/2024).

Namun, rencana pemberian pangkat jenderal kehormatan ini dikhawatirkan disalahartikan sebagai upaya menutupi kontroversi dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang membelitnya selama ini.

"Jangan sampai pemberian pangkat kehormatan ini akan dipandang sebagai impunitas maupun upaya 'mencuci' kontroversi masa lalu karier militer Prabowo," kata Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid, dalam keterangannya.

Profil Prabowo Subianto

Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Tempat Lahir: Jakarta

Tanggal Lahir: 17 Oktober 1951

Istri: Siti Hediati Hariyadi / Titiek Soeharto (menikah tahun 1983–1998)

Anak : Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo/ Didit Hediprasetyo/ Didit Prabowo

Orang Tua: Soemitro Djojohadikusumo (Ayah), Dora Marie Sigar (Ibu)

Agama: Islam

Riwayat Pendidikan:

  • Elementary School (Hongkong)
  • Victoria Institution (Malaysia)
  • Zurich International School (Swiss)
  • American School In London, United Kingdom (Inggris)
  • AKABRI Magelang
  • Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD

Kursus/ Pelatihan: 

  • Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)
  • Kursus Para Komando (1975)
  • Jump Master (1977)
  • Kursus Perwira Penyelidik (1977)
  • Free Fall (1981)
  • Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981)
  • Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981)

Riwayat Pekerjaan :

  • Komandan Peleton Grup Komando-1 Kopassandha (1976)
  • Komandan Kompi Komando Grup-1 Kopassandha (1977)
  • Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)
  • Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad (1985-1987)
  • Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
  • Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
  • Komandan Grup-3/pusat pelatihan Pasukan Khusus (1993-1995)
  • Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)
  • Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996)
  • Panglima Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
  • Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (1998)
  • Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1998)
  • Ketua HKTI (2004-2009)
  • Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) (2001-2011)
  • Ketua HKTI (2010-2015)
  • Komisaris Perusahaan Minyak dan Gas di Kazakhstan
  • Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung
  • Presiden dan CEO PT Nusantara Energy
  • Presiden dan CEO PT Jaladri Nusantara
  • Dewan Penasehat Organisasi Kosgoro
  • Ketua Universitas Kebangsaan
  • Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (KSI)
  • Ketua Koperasi Garuda Yaksa
  • Ketua Umum Partai Gerindra
  • Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)

Pecatan TNI

Karier awal Prabowo di dunia militer sebetulnya berjalan mulus. Berdasarkan catatan Kompas.id, lulusan Akademi Militer tahun 1974 ini pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di lingkungan TNI.

Pada 1985, Prabowo yang ketika itu baru berusia 36 dipercaya menjadi wakil komandan Batalion Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad.

Selanjutnya pada tahun 1987, Prabowo dipromosikan menjadi Komandan Batalion Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad dengan pangkat mayor.

Setelah itu, dia menjabat Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad, kemudian menjadi Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus dengan pangkat letnan kolonel.

Tahun 1994, Prabowo dipercaya menjabat Wakil Komandan Kopassus dengan pangkat kolonel. Tak berapa lama kemudian, ia kembali dipromosikan menjadi Komandan Kopassus dengan pangkat brigadir jenderal pada Tahun 1995.

Prabowo tidak membutuhkan waktu lama untuk kemudian naik pangkat dengan menyandang dua bintang di pundaknya atau mayor jenderal.

Pangkat itu disandangnya pada tahun 1996 seiring dengan pemekaran Kopassus menjadi lima grup. Prabowo pun naik menjadi Komandan Jendral Kopassus.

Pada Maret 1998, Prabowo kembali dipromosikan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), setelah sebelumnya mendapatkan kenaikan pangkat menjadi letnan jenderal.

Setelah kerusuhan Mei 1998 dan lengsernya Soeharto dari jabatan presiden, Prabowo kemudian dimutasi menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI di Bandung.

Pada 24 Agustus 1998, Prabowo Subianto mengakhiri kariernya di dunia militer setelah diberhentikan/pensiun dini dari institusi tersebut.

Pengumuman pemberhentian ini disampaikan langsung oleh Wiranto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata RI (Akabri, sekarang TNI).

Alasannya, pertimbangan dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) mengenai penculikan aktivis pro-demokrasi pada masa reformasi.

Dengan pemberhentian ini, Prabowo mengakhiri kariernya di TNI dengan pangkat letnan jenderal atau menyandang bintang tiga di pundaknya.

Setelah pensiun dari militer, Prabowo pergi ke Yordania dan Eropa untuk mengembangkan bisnisnya di luar negeri. Kemudian ia kembali ke Indonesia membangun bisnisnya dengan membeli PT Kiani Kertas yang saat itu di ambang kebangkrutan.

Nama Kiani Kertas kemudian diganti oleh Prabowo menjadi Kertas Nusantara dan perusahaan itu pun kemudian beroperasi normal.

Ikut Pemilu 2024 dan Menang

Pada tanggal 7 Januari 2023, Prabowo Subianto kembali meluncurkan kampanye presiden ketiganya untuk Pemilihan Presiden 2024.

Ia mencalonkan diri sebagai presiden, bersama dengan Gibran Rakabuming Raka (putra tertua Joko Widodo, Presiden Indonesia dan rival Prabowo sebelumnya), sebagai calon wakil presidennya

. Baik dia maupun Gibran mendaftar di kantor KPU pada 25 Oktober 2023 dengan dukungan Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Partai Demokrat, Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Garuda.

Pada bulan November 2023, Prabowo Subianto menyerukan “penyeimbangan kembali” dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia memandang ke arah Barat; sekarang mereka harus belajar dari Timur seperti Tiongkok, India, Jepang dan Korea Selatan.

Prabowo menyambut baik gagasan Indonesia bergabung dengan BRICS jika hal tersebut menguntungkan perekonomian Indonesia, dengan alasan sifat BRICS sebagai blok ekonomi, bukan blok geopolitik.

Pada 14 Februari 2024, dalam laporan tidak resmi, Prabowo berhasil memimpin tiga jalur suara dengan memperoleh 58 persen suara.

Hal ini berujung pada pernyataan The New York Times yang menulis bahwa demokrasi di Indonesia terancam ditinggalkan.

Prabowo kemudian memenangkan penghitungan cepat yang dilakukan oleh semua survei dan menyerukan persatuan sambil berjanji menjadi presiden bagi seluruh rakyat Indonesia dan akan membentuk pemerintahan yang akan dipimpin oleh “putra dan putri terbaik Indonesia”.

Meski begitu, ia juga berpesan kepada para pendukungnya untuk tenang namun hati-hati menunggu hasil resmi dari KPU.

Tanda Kehormatan

Prabowo mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:

Dada kanan Dada kiri
 
Army Aviation (US Army)[197][tepercaya?]
GSG 9 Badge (Germany)
Military Freefall Parachutist Badge (US Army)
Master Parachutist Badge (US Army) Pathfinder Badge (US Army)
Brevet Brevet Kualifikasi Komando Kopassus[198] Brevet Free Fall
Brevet Brevet Para Utama
Baris ke-1 Bintang Yudha Dharma Utama (2022)[199]
Baris ke-2 Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2022)[199] Bintang Jalasena Utama (2022)[199] Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2022)[199]
Baris ke-3 Bintang Kartika Eka Paksi Pratama Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Baris ke-4 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana G.O.M VII Satyalancana Dwidya Sistha
Baris ke-5 Satyalancana G.O.M IX Raksaka Dharma (Ulangan I) Satyalancana Seroja (Ulangan II) Satyalancana Wira Karya
Baris ke-6 Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (2023)[200] Grand Cordon of the Order of Military Merit - Yordania[201][202] Knight of the Royal Order of Sahametrei - Kamboja
Baris ke-7 Commander of the National Order of Merit - Prancis (1997)[203][204] Darjah Gemilang Seri Melaka (D.G.S.M.) - Melaka (26 Juli 2022)[205] Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) (D.U.B.C.) - Singapura (21 November 2023)[206]
Brevet Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor)

Brevet Kehormatan

Brevet Hidro-Oseanografi/Surveyor "A" (2021)
Brevet Trimedia Intai Amfibi Korps Marinir (2023)
Brevet Anti-Teror Aspek Laut (2023)
Wing Penerbang TNI AU Kelas I (2023)
Brevet Komando Kopasgat (2023)
Brevet Pengendali Tempur (Dalpur) Kopasgat (2023)
Brevet Anti-Teror Aspek Udara (2023)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved